Pixel Codejatimnow.com

Antropolog: Perubahan Nama Jalan Jangan Kesampingkan Sisi Historis

Jalan Dinoyo Surabaya
Jalan Dinoyo Surabaya

jatimnow.com - Antropolog Sosial Universitas Airlangga (Unair), Linggar Rama Dian Putra, mengatakan, perubahan nama jalan tidak boleh mengesampingkan sisi historis.

Hal itu disampaikannya, terkait rencana pengubahan nama sebagian ruas Jalan Dinoyo dan Jalan Gunungsari oleh Gubernur Jatim Soekarwo.

Menurutnya, perubahan sesuatu menuju hal positif memang harus diapresiasi. "Jika akan melaksanakan pergantian, harus melibatkan banyak pihak, terlebih di Jalan Dinoyo terdapat kampung yang sudah ada sejak 1824 atau awal abad 19," ungkapnya, Kamis (8/3/2018).
 
Ia menambahkan, Dinoyo menjadi saksi sejarah bagaimana pertumbuhan Ngagel Industrial Estate pada masa akhir kolonial berjalan. Dinoyo juga menjadi tempat para pekerja di British American Tobaco serta perusahan milik Belanda yang ada di kawasan Ngagel.

"Apakah perubahan ini tidak bergesekan dengan sisi historis, itu yang harus didiskusikan bersama serta harus disosialisasikan kepada masyarakat. Agar masyarakat sekitar tahu, serta mengapresiasinya terhadap perubahan di daerah mereka yang cukup bersejarah itu," kata Linggar.

Sebelumnya, wacana pengubahan nama sebagian ruas Jalan Dinoyo serta Gunungsari oleh Gubernur Jatim Soekarwo menuai pro kontra.

Namun, tahukah jika Jalan Dinoyo yang memiliki legenda itu tidak seluruh atau sepanjang jalan yang selama ini ada akan berganti nama Jl Sunda. 

Baca juga:
Cerita di Balik Dua Nama Jalan Baru Ponorogo

"Bukan seluruh sepanjang Jalan Dinoyo yang diganti. Yang berubah hanya sekitar 300 meter (Jl Dinoyo akan dipotong)," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (7/3/2018).

Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Erwin Yohanes

Baca juga:
Kilas Berita Hot: Kebakaran hingga Nama Jalan di Surabaya Akan Berubah