Pixel Codejatimnow.com

Balai RW di Surabaya akan Disulap jadi Wadah Kreasi Pelajar

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Farizal Tito
Salah satu balai RW yang sudah dibenahi. (Foto: Humas Dispendik Surabaya)
Salah satu balai RW yang sudah dibenahi. (Foto: Humas Dispendik Surabaya)

Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pendidikan Surabaya bakal menyulap balai rukun warga (RW) yang ada di Kota Pahlawan menjadi wadah bagi anak-anak usia SD dan SMP yang ada di kampung setempat untuk berkreasi dan belajar.

Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan belajar mengajar bertajuk Ayo Sinau Bareng Arek Suroboyo (ASBAS). Harapannya balai RW yang biasanya hanya digunakan untuk pertemuan warga serta gudang itu akan diubah menjadi wadah untuk berkreasi secara positif, rekreatif, serta produktif.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, sasaran program ini adalah anak usia sekolah di lingkungan balai RW itu berada. Mulai dari pelajar kelas V dan VI SD, serta pelajar SMP kelas VIII dan IX.

"Di luar, anak-anak lain juga bisa memanfaatkannya,” terangnya saat berkoordinasi dengan lintas organisasi perangkat daerah (OPD), mahasiswa, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG), serta guru TPQ, Selasa (13/09/2022).

Yusuf mengungkapkan, balai RW sasaran memiliki ruang yang representatif untuk kegiatan belajar mengajar dan mampu menampung sekitar 100 siswa. Berikutnya memiliki guru, mahasiswa pendamping, dan guru TPQ.

Saat ini, lanjut Yusuf, terdapat 24 balai RW yang representatif yang tersebar di lima wilayah Kota Surabaya. Jumlahnya akan terus ditingkatkan.

Baca juga:
Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, Ada Pengajian Gus Iqdam juga Konser Gilga Sahid

“Materi pembelajaran nanti sesuai dengan kurikulum di sekolah. Kemudian ada materi keagamaan dan juga konseling pengembangan bakat dan minat anak,” kata Yusuf yang juga Ketua Pelaksana Harian Program ASBAS ini.

Dia menyatakan, program ASBAS tidak akan menganggu proses belajar mengajar di sekolah masing-masing siswa.

"Program ini justru akan melengkapi pembelajaran karena dilakukan petang hari mulai pukul 18.00 sampai 20.00 WIB. Untuk metode pendampingan, kami kedepankan pola asah, asih, dan asuh,” katanya.

Baca juga:
Ayo Rek Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Gelora 10 Nopember Surabaya

Yusuf berharap, dengan adanya program yang dilakukan secara gotong royong ini, semakin meningkatkan kepedulian mahasiswa, guru, dan tutor terhadap pendidikan yang ada di Kota Surabaya.

“Mudah-mudahan, program ini dapat membantu kesulitan belajar anak dan semakin membangkitkan semangat belajar anak untuk menggapai cita-citanya,” tandasnya.