Jombang - Sekali dalam setahun pengelola bendungan Balongsono yang ada di Desa Talunkidul, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang menutup pintu air atau dam.
Hal ini dilakukan petugas untuk membersihkan pintu air, sebelum memasuki musim penghujan setiap tahunnya.
Penutupan dam Balongsono ini dilakukan mulai hari Kamis (15/9) malam sekitar pukul 20.00 WIB, hingga hari Jumat (30/9/2020) pekan depan.
Kondisi ini membuat air di dalam sungai sepanjang Desa Talunkidul hingga Budugsidorejo, Kecamatan Sumobito, mengering. Sehingga warga setempat memanfaatkan kondisi ini untuk mencari ikan di sungai.
Ratusan warga beramai-ramai turun ke sungai untuk mencari ikan dan hal ini dinamakan warga sebagai budaya ngasat kali.
Terlihat ratusan warga turun ke sungai menggunakan peralatan sederhana. Mereka beramai-ramai menangkap ikan untuk dikonsumsi sendiri.
"Ini tadi sejak pagi jam setengah 8, dapat ikan keting, campur bader. Iki mungkin dapat 10 kilogram, rencananya dibuat makan sendiri di rumah, gak pernah dijual, Mas," ungkap Slamet (42) warga Kecamatan Mojoagung.
Baca juga:
Bendungan-bendungan Besar di Banyuwangi Dikeringkan, Lho?
Dikatakan Slamet, acara ini dilakukan rutin setiap tahun. Dan warga beramai-ramai mencari ikan saat pintu dam Balongsono ditutup.
"Ya setiap tahun pasti di lot (dikeringkan) ya untuk dibersihkan mas," tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan Agus (48), warga Desa Segodorejo, Kecamatan Sumobito. Agus mengaku sengaja datang ke Dam Balongsono hanya untuk mencari ikan di sungai.
Baca juga:
Bendungan Gerak Karangnongko Terganjal Lahan, Moeldoko: Harus Segera Diatasi
"Ya tadi ke sini nyari ikan di sungai, mumpung ini dilot sungainya," bebernya.
Agus menyebut banyak mendapat ikan dari sungai. Ia menangkap ikan hanya menggunakan tangan, tanpa peralatan khusus.
"Ya ditangkap sama tangan, lumayan dapat ikan 3 kiloan. Nanti bisa dibuat makan malam," pungkasnya.