jatimnow.com - Aksi brutal rombongan konvoi pendekar silat yang melakukan pengenaniayaan terhadap warga Desa Kauman, Kecamatan Kabuh, Jombang, berhenti karena mendengar suara kentongan yang dibunyikan warga.
"Aksi itu, akhirnya berakhir setelah warga memukul kentongan dan puluhan warga Desa Kauman berdatangan ke lokasi. Pendekar itu, akhirnya melarikan diri setelah sejumlah warga desa berupaya mengejar mereka ke arah tanaman tembakau," ungkap Kepala Desa Kauman, Rianto, Selasa (27/9/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan sebelumnya rombongan konvoi oknum pendekar perguruan silat ini melintas di depan warung M. Slamet (49).
"Mereka melintas di depan warung Pak Slamet ini, kemudian mengumpat-umpat tanpa alasan yang jelas, tapi tidak dihiraukan sama korban," kata Rianto.
Rombongan ini hendak menonton hiburan di Desa Sendang Made, Kecamatan Kudu. Saat kembali dari menonton konser, puluhan pendekar ini kembali menyasar warung Slamet dan istrinya.
Baca juga:
Khofifah - Emil Temui Tokoh Silat se-Mataraman di Tulungagung, Ini yang Dibahas
"Waktu itu Pak Slamet sudah mau menutup warung, tapi pesilat ini datang dan langsung menyerang Pak Slamet, istri dan anaknya juga Hengki yang ada di situ," paparnya.
Slamet yang kalah jumlah, sempat berupaya melarikan diri ke arah tanaman tembakau. Namun, enam orang pesilat mengejarnya. Korban, akhirnya terjatuh di lubang tempat penyimpanan air di sawah, hingga akhirnya dihajar.
"Anak korban yang perempuan itu dilempar pakai batu hingga pingsan, istri korban dipukul pakai bambu, yang warga satunya itu juga diserang dan dipukuli, mereka kalah jumlah," bebernya.
Baca juga:
Pesilat Jatim Zein Fauzi Menang Telak di Pertandingan Pertama PON XXI 2024
Akibat ulah brutal oknum perguruan silat itu, luka paling parah dialami Slamet. Ia menderita luka robek pada kepala bagian kiri, robek pada kepala bagian belakang dan robek pada punggung diduga akibat sabetan senjata tajam.
"Anak dan istrinya, menderita luka memar. Sedangkan Hengki, menderita luka sobek pada pelipis bagian kiri. Pak Slamet sempat dilarikan ke Puskesmas Tapen, namun sekarang sudah dirujuk ke RSUD Ngimbang," pungkasnya.