Pixel Codejatimnow.com

Legenda Hidup Lahirnya Liga Indonesia Terpukul atas Tragedi Kanjuruhan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Promotor sepakbola Indonesia era 90an, Sri Sajekti Sudjunadi (dua dari kiri) - (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)
Promotor sepakbola Indonesia era 90an, Sri Sajekti Sudjunadi (dua dari kiri) - (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)

jatimnow.com - Mantan promotor sepakbola Indonesia era 90an, Sri Sajekti Sudjunadi menyesalkan tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang merenggut nyawa lebih dari 100 orang.

Diketahui, era 90an merupakan awal terbentuknya liga sepak bola Indonesia yang disebut ole-ole, di mana dalam liga tersebut merupakan momen bergabungnya klub perserikatan dan galatama.

Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai NasDem Koordinator Bidang Idiologi itu berharap tragedi dalam sepak bola itu tidak terulang di Indonesia.

"Ada peristiwa ini kesedihan bersama yang membuat saya terpukul. Kami semua menyampaikan duka mendalam atas kejadian di Stadion Kanjuruhan itu," ungkap Kak Jess-sapaan Sri Sajekti saat berkunjung ke DPW Partai NasDem Jawa Tengah, Minggu (2/10/2022).

Perempuan enerjik itu mengaku terpukul atas tragedi yang menguras air mata tersebut.

"Dulu jauh sebelum ber-NasDem, tahun 90-an saya adalah salah satu promotor yang melahirkan Liga Indonesia. Tentu peristiwa ini membuat saya terpukul. Saya berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang," ucap Ketua DPW Partai NasDem Jatim itu.

Baca juga:
Ini Ilustrasi Baru Arema FC di HUT ke-36, Bismillah Bangkit

Dia mengaku mendapatkan kabar jika dalam peristiwa tersebut juga terdapat 6 anggota pengurus DPD Partai NasDem Kota Malang yang turut menjadi korban.

"Dari laporan yang kami terima, anggota kami (Partai NasDem) yang ada di Kota Malang ada 6 orang pada peristiwa kemarin turut hilang," terangnya.

"Namun hingga update yang kita terima, tiga di antaranya ditemukan dilaporkan dalam keadaan meninggal dunia, satu pulang kondisi selamat dan dua masih dalam pencarian," tambah Kak Jess.

Baca juga:
Pria Bersepeda Bawa Keranda dari Batu Disambut Bonek di Surabaya, Ini Pesannya

Saat ditanya apakah ada evaluasi terhadap kejadian peristiwa itu, dia mengaku bahwa semua pihak yang terlibat harus duduk bersama dan berembuk.

"Semua pihak, stakeholder harus berembuk. Suporter sekarang kan sudah banyak yang sudah mulai dewasa dan sudah bisa diajak untuk bersinergi serta diajak berembuk agar peristiwa tidak terulang," tegasnya.