Pixel Code jatimnow.com

Hama Ulat Serang Tanaman Tembakau, Petani Was-was

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Elok Aprianto
Hama ulat serang tanaman tembakau (Foto-foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Hama ulat serang tanaman tembakau (Foto-foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tanaman petani tembakau di Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang diserang hama ulat.

Raka (38), salah satu petani tembakau mengatakan, meski harga jual tembakau sedang naik hingga Rp35 ribu per kilogram, tapi petani tembakau was-was dengan seragan hama ulat itu.

"Serangan hama ulat masih menjadi momok petani tembakau. Kalau hama ulat memang selalu ada sepanjang musim. Ulat daun itu menggerogoti daun tembaku, jadinya berlubang seperti ini," ungkap Raka, Selasa (4/10/2022).

Dia mengaku, pada saat awal musim tanam, curah hujan cukup tinggi, sehingga petani tembakau mengganti tanamannya. Kini begitu tanaman mulai tumbuh sehat, hama ulat datang.

"Ulat daun tak hanya memakan daun tembakau. Namun juga memakan batang, sehingga tanaman menjadi patah dan tidak bisa tumbuh optimal. Kalau dibiarkan tanaman bisa mati," tegasnya.

Baca juga:
Bukan Pabrikan Besar, Tokoh Ini Jadi Pilar Ekonomi Petani Tembakau Madura

Untuk mengatasi hal itu, para petani biasanya melakukan penyemprotan insektisida.

Petani menunjukkan ulat yang menyerang tanaman tembakaunyaPetani menunjukkan ulat yang menyerang tanaman tembakaunya

"Hama ulat biasanya akan mati ketika disemprot dengan obat insektisida. Penyemprotan dilakukan rutin ketika tanaman berumur satu bulan. Dengan begitu ulat akan mati," pungkasnya.

Baca juga:
UNAIR Dorong Perlindungan Sektor Padat Karya untuk Jaga Ekonomi dan Cegah PHK

Sementara Rudi (48) juga mengatakan hal yang serupa. Di tanaman tembakau miliknya, kini mulai diserang hama ulat, akibat cuaca tak menentu.

"Ini banyak hama ulat yang makan daun dan batang tembakau. Biasanya disemprot insektisida secara rutin, baru bisa pulih. Tapi hasil panen jelas tidak maksimal," tandasnya.

PDIP Minta Pemerintah Untuk Tidak Mengobral Gelar Pahlawan
Politik

PDIP Minta Pemerintah Untuk Tidak Mengobral Gelar Pahlawan

PDIP mendengar dan menerima banyak masukan krusial dari civil society dan kalangan akademisi (perguruan tinggi). Masukan tersebut berpusat pada catatan kelam sejarah, khususnya terkait dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu.