jatimnow.com - Ekskavasi tahap dua yang dilakukan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jatim pada hari ke 4 di situs Mbah Blawu, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, peneliti mendapatkan temuan.
Temuan berupa umpak merupakan temuan lepas dari peneliti BPK. Awalnya temuan sempat diduga peneliti sebagai Yoni. Letaknya berada di sisi Timur struktur bangunan yang diduga candi.
Arkeolog BPK Wilayah XI Jatim Pahadi menjelaskan bahwa benda temuan itu bukan Yoni, melainkan umpak. Umpak ditemukan berjarak empat meter dari struktur yang diduga candi.
"Hari keempat tahap dua ini, kami sudah melakukan ekskavasi di kawasan titik batu itu. Ternyata itu merupakan batu yang berbentuk kotak. Jadi itu umpak bukan Yoni yang diduga masyarakat sebelumnya," ungkapnya, Jumat (14/10/2022).
Peneliti meyakini temuan ini merupakan umpak. Sebab berbentuk kotak dan tidak ditemukan cerat maupun paritan di bagian atasnya. Sementara di bagian bawah umpak, ukurannya lebih lebar.
"Yang menjadi ciri temuan itu mendekati umpak yaitu dari bagian bawah, ukurannya lebih lebar dibanding bagian atas. Pelipitnya berupa sabuk dengan tonjolan. Jadi tidak ditemukan ornamen hias dan lain-lainnya," paparnya.
Selain itu, Pahadi mengaku pada ekskavasi tahap dua ini tim berhasil menampakkan struktur baru. Hal itu ditemukan di sisi Barat struktur candi.
Baca juga:
Hari ke-11 Ekskavasi Situs Mbah Blawu, Arkeolog Temukan Fragmen Batu Andesit
"Bentuk pola strukturnya mengarah keluar, yang kami sebut bentuknya seperti huruf T. Ini sudah ditemukan di sisi Selatan dan Timur. Kalau di sisi Utara, kami sudah mulai kurang lebih jalan 4 meter," katanya.
Meski begitu, Pahadi masih belum bisa memastikan fungsi dari setiap sisi struktur yang ditemukan. Kini tim masih fokus memperjelas struktur.
"Belum bisa memastikan atau menjustifikasi, sementara ini mudah-mudahan sampai Minggu nanti kami bisa menunjukkan potensi itu lebih jelas lagi," paparnya.
Baca juga:
Peneliti Temukan Tengkorak Kepala Manusia di Situs Mbah Blawu
Disinggung dari temuan umpak mengarah ke bangunan setempat dulunya beratap, Pahadi menyebutnya belum pasti juga. Betapa tidak dijelaskannya, karena temuan umpak yang ditemukan masih satu.
"Belum pasti, kalau memang ada satu, kami masih akan mencari apakah umpak yang dimukan itu berada di posisi asalnya. Bisa saja sudah dipindahkan atau ditempatkan untuk pengamanan," ucapnya.
"Jika nanti kami menemukan umpak yang lain, nah ini baru mungkin mengarah ke bangunan yang disanggah tiang lalu terdapat konstruksi atap. Sementara ini kan masih satu, dan kami lakukan upaya pencarian lagi di tahap dua ekskavasi ini," pungkasnya.