Pixel Codejatimnow.com

21 Desa dalam 5 Kecamatan di Trenggalek Terendam Banjir, Begini Langkah Mas Ipin

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) saat meninjau banjir (Foto-foto: Dok. Prokopim Trenggalek)
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) saat meninjau banjir (Foto-foto: Dok. Prokopim Trenggalek)

jatimnow.com - Banjir yang merendam ratusan rumah di Trenggalek disebabkan tingginya curah hujan dalam dua hari terakhir.

Curah hujan tahun ini tercatat lebih besar dari hujan penyebab banjir bandang pada Tahun 2006 lalu. Saat ini banjir terjadi di 21 desa di 5 kecamatan, yaitu Trenggalek, Karangan, Pogalan, Gandusari dan Durenan.

Pemkab Trenggalek telah menyiapkan tiga posko pengungsian dan dapur umun untuk memenuhi kebutuhan logistik warga.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) mengatakan, saat ini Bendungan Tugu sudah menampung 2 juta meter kubik air. Jika intensitas hujan tinggi masih terus terjadi, maka air dari bendungan tersebut akan meluap dan masuk ke spillway.

Kondisi ini semakin memperparah banjir yang terjadi saat ini. Banjir diprediksi akan surut sedikit lebih lama dari biasanya.

"Curah hujan dari semalam hingga saat ini terpantau 200 ml/s. Artinya ini lebih besar atau lebih parah dibandingkan dengan banjir bandang Tahun 2006," ujar Mas Ipin, Selasa (18/10/2022).

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) saat meninjau banjirBupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) saat meninjau banjir

Baca juga:
Bupati Trenggalek Tinjau Pemulihan Cepat Banjir Bandang di Munjungan

Sesuai prakiraan cuaca dari BMKG, hujan masih akan terjadi di wilayah Trenggalek sampai dua hari ke depan. Kondisi ini dimungkinkan menyebabkan genangan air masih bisa terjadi.

Untuk mengantisipasi hal itu, Pemkab Trenggalek telah menyiapkan tiga posko pengungsian, yaitu Kantor Basarnas, Kantor Kecamatan Kota dan GOR Menak Sopal. Meski begitu, sejumlah warga masih enggan mengungsi dan memilih bertahan di rumah.

"Kami berharap masyarakat mau tinggal sementara dipengungsian. Karena selain dirasa lebih aman, juga lebih sehat bagi warga terdampak," ungkapnya.

"Kalau hujan terus datang, maka otomatis spillway akan memuntahkan air. Air bendungan tidak lagi bisa menampung. Maka dari itu kita sampaikan kepada masyarakat surutnya air akan lebih lambat. Maka dari itu kita dirikan posko agar masyarakat bisa bermalam di situ," tambah Mas Ipin.

Baca juga:
Bupati Trenggalek Ikuti Ritual Metri Durian, Apa Itu?

Menurut Mas Ipin, yang dibutuhkan oleh para pengungsi saat ini adalah makanan siap saji. Kapasitas dapur umum yang tersedia sekarang sebenarnya sudah dapat mencukupi para pengungsi.

Namun, waktu memasak masih cukup lama, sehingga mereka membutuhkan bantuan makanan siap saji. Selain itu mereka juga memerlukan bantuan perahu karer untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir.

"Kalau ada bantuan relawan yang cepat cepat saja, seperti roti dan sejenisnya. Itu sangat dibutuhkan. Kita juga akan distribusi air bersih dan juga baju, karena rata-rata almari juga ikut terendam. Masyarakat tidak punya baju bersih untuk menghangatkan diri. Apalagi yang dipakai juga sudah basah," pungkas Mas Ipin.