Pixel Codejatimnow.com

Ratusan Karya Inovasi SMK Pusat Keunggulan di Jatim Dipamerkan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat melihat karya inovasi SMK Pusat Keunggulan yang dipamerkan di Cito Mall Surabaya (Foto-foto: Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat melihat karya inovasi SMK Pusat Keunggulan yang dipamerkan di Cito Mall Surabaya (Foto-foto: Humas Pemprov Jatim)

jatimnow.com - Dinas Pendidikan Jawa Timur menggelar pameran karya inovasi SMK Pusat Keunggulan (PK) di Surabaya.

Sebanyak 204 sekolah terlibat dalam kegiatan yang menjadi wadah unjuk karya inovasi untuk menarik dunia usaha dunia industri dan dunia kerja (dudika) ataupun menjadi entrepreneur.

Gelar karya bertajuk EXPO DAN EXPOSE yang digelar pada 27-31 Oktober 2022 ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Jumat (29/10/2022) di City of Tomorrow (Cito) Mall Surabaya.

Pada kesempatan itu, Khofifah menjabarkan peningkatan kualitas dan kinerja lembaga pendidikan agar lulusan semakin banyak terserap Dudika menjadi salah satu tantangan SMK PK.

Tak hanya itu, sebagai sekolah pilot projek SMK PK juga diharapkan dapat mengimbaskan program-program unggulannya ke seluruh SMK di Jatim.

"Saya berharap semua SMK Pusat Keunggulan dapat mengimbaskan program-programnya ke semua SMK di Jawa Timur yang berjumlah 2.150 SMK, terdiri dari 298 SMKN dan 1.852 SMK swasta," papar Khofifah dalam siaran pers yang diterima jatimnow.com, Minggu (30/10/2022).

Dia menambahkan, SMK-PK harus berbagi dalam penggunaan peralatan dan sarana pembelajaran yang dibutuhkan SMK lain.

"Jangan hanya antar SMK-PK. SMK-PK juga harus bekerjasama dengan SMK Non-PK untuk melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Dudika. SMK PK harus menjadi agen perubahan, game changer yang berinisiatif mendorong perubahan mindset SMK-SMK di sekitarnya," terangnya.

Khofifah berharap, SMK-PK dapat menjadi solusi dari permasalahan ketenagakerjaan dan tingkat pengangguran terbuka (TPT).

Menurutnya, tahun ini sebanyak 229.049 siswa lulus SMK. Di mana 99.716 siswa dari SMK negeri dan 129.333 siswa dari SMK swasta. Banyaknya lulusan ini diharapkan menjadi modal utama pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat melihat karya inovasi SMK Pusat Keunggulan yang dipamerkan di Cito Mall SurabayaGubernur Khofifah Indar Parawansa saat melihat karya inovasi SMK Pusat Keunggulan yang dipamerkan di Cito Mall Surabaya

Baca juga:
SD Pembangunan Jaya Sidoarjo Pamerkan Produk Daur Ulang di Hari Peduli Sampah

"SMK Pusat Keunggulan juga harus mampu menjadi penggerak pelaksanaan kurikulum merdeka. Saat ini SMK-SMK di Jatim merupakan pelaksana IKM terbanyak diantara provinsi lainnya," tambah dia.

Khofifah menambahkan, pendidikan vokasi telah terbukti menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jatim. Ini dibuktikan dengan data Badan Pusat Statistik Jatim bahwa TPT tingkat SMK mengalami penurunan signifikan.

"Melihat berbagai profesi lulusan, ada yang bekerja, ada yang berwirausaha, ini perlu adanya perubahan regulasi dari BPS terkait kategori bekerja. Karena saat ini banyak lulusan yang bekerja secara mandiri sebagai pekerja kontrak maupun freelancer yang memiliki gaji lebih besar dibanding sektor formal, tetapi tidak tercatat oleh BPS dengan kategori bekerja," jelas dia.

Dalam menekan TPT SMK, Khofifah juga meminta Kepala Dinas Pendidikan Jatim untuk memperkuat penerapan link and match antara SMK dengan Diduka untuk mewujudkan pembelajaran berorientasi demand driven.

Langkah kedua, penambahan porsi dan fokus pembelajaran kewirausahaan pada SMK. Sehingga kewirausahaan menjadi salah satu pilihan lulusan, selain bekerja di sektor formal atau bekerja di Diduka. Berikutnya pengelolaan tracer studi yang baik dan mampu menghasilkan data keterserapan lulusan SMK.

Baca juga:
Menikmati Astrophotography Karya Arik S. Wartono di Katirin Art House

"Dari data tracer study ini, kita dapat mengetahui lulusan SMK posisinya di mana. Apakah bekerja, berwirausaha atau proses mencari kerja. Sehingga dari data tersebut sekolah dapat melakukan langkah lebih lanjut untuk peningkatan keterserapan lulusan," ungkap Khofifah.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menyebut banyak produk inovatif yang telah dihasilkan SMK-PK.

Di antaranya dari SMK Islam 1 Blitar yang berhasil merakit dan memproduksi mesin produk CNC turning atau mesin bubut mini berbasis komputer.

Selain digunakan sebagai media pembelajaran praktik pengoperasian mesin CNC Turning, alat tersebut juga untuk mendukung proses produksi usaha UMKM.

"Saat ini teaching factory yang dimiliki SMK Islam 1 Blitar sudah menghasilkan empat unit mesin dan enam unit pada tahap proses produksi dan oleh pihak terkait sedang dibantu untuk memperoleh hak patent produk," terang Wahid.