Pixel Codejatimnow.com

Lapor Pak! 18 Desa di Tulungagung Ini Belum Ada Jaringan Internet

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Kepala Diskominfo Tulungagung, Samrotul Fuad. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Kepala Diskominfo Tulungagung, Samrotul Fuad. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebanyak 18 desa di Kabupaten Tulungagung ternyata belum terjamah akses internet. Desa-desa tersebut mayoriyas berada di wilayah pegunungan dan pesisir selatan.

Minimnya minat perusahaan provider untuk mengembangkan bisnis di wilayah tersebut diduga menjadi penyebabnya. Hal ini dikarenakan kebanyakan perusahaan provider, secara hitungan bisnis menilai bahwa di wilayah tersebut tidak memberikan keuntungan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tulungagung, Samrotul Fuad mengatakan, ada sekitar 18 desa yang sampai saat ini belum mendapatkan jangkauan internet.

Wilayah tersebut tersebar di daerah pegunungan dan daerah selatan Tulungagung. Desa ini tersebar di 6 wilayah kecamatan.

Berdasarkan data, desa yang masuk kawasan blank spot diantaranya adalah Desa Babadan di Kecamatan Karangrejo, Desa Pucanglaban, Panggungkalak, Sumberbendo, Kaligentong, Manding, Panggunguni di Kecamatan Pucanglaban. Desa Wonorejo, Penjor, Kradinan, Pagerwojo di Kecamatan Pagerwojo. Desa Kedoyo di Kecamatan Sendang serta Desa Keboireng, Besuki Kecamatan Besuki.

"Tapi blank spot itu tidak terjadi di seluruh desa, melainkan berbasis RT dan di lokasi tertentu. Jadi masih ada beberapa tempat yang terdapat sinyal meski masuk wilayah blank spot,” ujarnya, Kamis (3/11/2022).

Baca juga:
Pemkot Batu Bakal Ambil Alih Pengelolaan Internet Pasar Induk Among Tani

Fuad mengakui ada beberapa faktor yang membuat belasan desa tersebut belum mendapatkan jaringan internet. Diantaranya, karena minimnya minat perusahaan provider mengembangkan bisnis di wilayah tersebut. Mayoritas perusahaan provider, secara hitungan bisnis menilai bahwa di wilayah tidak memberikan keuntungan bagi mereka.

“Perusahaan provider tentu juga mempertimbangkan untung dan rugi. Karena memang daerah yang belum terjangkau internet sangat sedikit jumlah penduduknya. Sehingga wilayah tersebut tidak menjadi prioritas perusahaan provider,” terangnya.

Meskipun begitu, Fuad juga menganggap hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkab Tulungagung, dalam memberikan layanan internet kepada seluruh masyarakat.

Baca juga:
XL Axiata Raih Pertumbuhan Double Digit Semester 1 2023, Terdepan di Layanan FMC

Pemkab berencana membuat kerja sama dengan pihak swasta dalam menyediakan infrastruktur telekomunikasi. Selain itu, pihaknya juga akan berupaya untuk melakukan pengadaan infrastruktur melalui APBD.

“Jika memang APBD masih sulit untuk membangun infrastruktur telekomunikasi, maka kami akan mencoba meminta bantuan kepada pemerintah pusat,” pungkasnya.