jatimnow.com - PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mengantisipasi 7 titik perlintasan rawan bencana, menyusul cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini.
Tujuh titik perlintasan rawan bencana itu adalah perlintasan Stasiun Mojokerto, Babat (Lamongan), Sepanjang (Sidoarjo), Boharan (Sidoarjo), Bangil (Pasuruan), Wlingi (Blitar) dan Sidotopo (Sidoarjo).
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, pemetaan sekaligus penanganan lokasi itu akan dilakukan selama 1x24 jam non-stop. Tujuannya agar perjalanan kereta api tetap lancar dan selamat sampai tujuan, khususnya di musim penghujan seperti sekarang.
"Kami sudah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS). Juga telah menugaskan Petugas Daerah Rawan untuk berjaga di setiap titik lokasi rawan," jelas Luqman ditemui jatimnow.com di Kantor KAI Daop 8, Jalan Gubeng Masjid, Surabaya, Jumat (4/11/22).
Sedangkan AMUS merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, berupa bantalan rel beton dan kayu, batu balas, pasir, perancah, hingga karung. Fungsinya untuk tindakan cepat ketika sewaktu-waktu terjadi gangguan.
Normalisasi perlintasan stasiun kereta api oleh PT KAI Daop 8
Baca juga:
BPBD Tuban Gelar Pelatihan Jitupasna, Langkah Cepat Pascabencana
Menurut Luqman, upaya itu mengaca pada kejadian 18 Oktober 2022 lalu saat terjadi tanah longsor di Stasiun Sumberpucung, Kabupaten Malang akibat guyuran hujan.
"Evaluasi kita semoga kejadian yang ada di Malang 18 Oktober kemarin tidak terulang di wilayah lain. Sehingga Daop 8 yang notabene menaungi 12 wilayah kabupaten dan kota ini akan selalu berusaha untuk meminimalisir terjadinya bencana tersebut," papar dia.
Sebagai informasi, selain menerjunkan Petugas Daerah Rawan dan AMUS di setiap wilayah, setiap minggunya akan ada pemeriksaan langsung cek lintas stasiun dan jalur KA dari Daop 8, yang dipimpin manajemen Executive Vice President dan diikuti seluruh jajaran.
Baca juga:
Indeks Risiko Bencana di Jatim Selama 5 Tahun Terakhir
Reporter: Rama Indra