Pixel Codejatimnow.com

Spanduk Kejengkelan Warga 'Maling Silahkan Masuk' Dicopot

Proses pencopotan spanduk/Istimewa
Proses pencopotan spanduk/Istimewa

jatimnow.com - Kejengkelan warga yang dilampiaskan dengan memasang spanduk 'MALING SILAHKAN MASUK DIJAMIN AMAN 100% SUDAH TERBUKTI' di gapura kampng mendapat perhatian.

Pengurus RT, Linmas dan petugas Polsek Sukolilo mencopot spanduk yang bertengger di gapura Jangkungan 1, Nginden, Kacamatan Sukolilo, Surabaya, sekitar pukul 13.20 Wib, Rabu (1/8/2018).

"Benar, kami terjunkan anggota ke sana (Jangkungan 1) untuk memantau pelepasan spanduk. Kami tidak ingin terjadi apa-apa di sana," ungkap Kapolsek Sukolilo, Kompol Ibrahim Gani kepada jatimnow.com.

Ibrahim membeberkan, pencopotan itu dilakukan atas inisiatif pengurus RT setempat. Secara rinci, warga yang melakukan pelepasan spanduk itu antara lain Sanikun (Ketua RT 4, RW 8, Jangkungan); Surip (Ketua RT 3 RW 7 Jangkungan); Sanikun (Wakil Ketua RW 8 Jangkungan) serta Agus, seorang anggota Linmas Jangkungan.

Ditambahkan Ibrahim, atas pemasangan spanduk itu, pihaknya bakal menggelar pertemuan pada Rabu (1/8/2018) malam antar RT dan RW di Balai RW Jangkungan untuk membahas permasalahan tersebut.

Baca juga:
Maling Satroni Rumah Warga di Ponorogo, Gondol Angpau Lebaran



Soal keluhan warga karena banyaknya motor yang hilang di Jangkungan 1 yang  berbuntut pemasangan spanduk itu, Ibrahim menyatakan jika semua upaya pencegahan sudah dilakukan pihaknya. Mulai dari sosialisasi hingga imbauan kamtibmas melalui cangkrukan bersama warga di wilayah hukumnya.

"Tidak henti-hentinya kami melakukan sosialisasi itu. Bahkan kami lakukan secara berkala dan rutin. Tapi semua kembali lagi ke kesadaran dan kewaspadaan masyarakat," kata Ibrahim.

Selain itu, pihaknya juga melakukan imbauan dengan memasang spanduk di beberapa titik. Begitu pula dengan para pemilik dan pengelola kos-kosan di wilayah Nginden, Ibrahim menyatakan jika anggotanya sudah meminta agar menyediakan lahan parkir yang berpenjaga. Begitupula dengan pemasangan cctv.

"Artinya, kami kepolisian tidak ada artinya jika tidak didukung dengan kesadaran dan kewaspadan masyakat itu sendiri," tandas Ibrahim.

Terpisah, Nuzul Arif Romadhon salah satu warga yang juga terlibat pemasangangan spanduk yang dilepas tersebut membenarkan jika pihaknya bersama warga lainnya yang menjadi korban pencurian motor, bakal menghadiri pertemuan tersebut.

"Kita lihat dan tunggu saja, apa hasil pertemuannya. Jika ada solusi, tentu kami akan mendukung dan menyambut baik. Tapi jika tidak ada solusi, kami akan mencetak spanduk serupa dan memasangnya kembali," tutup Romadhon.

Baca juga:
Maling Berkostum Ninja Beraksi di Kota Malang, Terekam CCTV

Reportera: Narendra Bakrie
Editor: Budi Sugiharto