Pixel Codejatimnow.com

Pendemo Berkaos PDI Perjuangan Ikut Tuntut Armuji, Ini Kata Pengamat Politik

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Pendemo Armuji ada yang mengenakan kaos PDI Perjuangan. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Pendemo Armuji ada yang mengenakan kaos PDI Perjuangan. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji didemo puluhan pengunjuk rasa asal Surabaya yang tergabung dalam Kesatuan Organisasi Masyarakat Peduli Indonesia (Kompi) Jatim di Balai Kota Surabaya, Kamis (17/11/2022).

Mereka menuntut agar Armuji menghentikan aksi panjat sosial (pansos) dengan membuat konten setiap kali sidak. Terlebih, dari sidak-menyidak itu tak ada realisasi program yang berjalan.

Kurang lebih 70 orang hadir menuntut untuk bertemu dengan Armuji. Pantauan jatimnow.com di lokasi, mereka nampak membentangkan beberapa poster tuntutan hingga berorasi didepan Balai Kota Surabaya.

Menariknya, ditemui salah seorang pendemo yang mengenakan atribut PDI Perjuangan Kota Surabaya. Hal itu nampak aneh, karena sejauh ini, Armuji merupakan sosok senior PDI Perjuangan di Surabaya. Lalu ada apakah dengan kondisi PDI Perjuangan Surabaya saat ini?

Fakta tersebut, memantik perhatian salah satu Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Ali Sahab. Kepada jatimnow.com, menyarankan agar Pemkot menggali duduk perkara dari kasus warga bersama Armuji itu.

"Kalau ada yang pakai atribut kaos itu tinggal ngecek saja apakah mereka warga yang menjadi korban penolakan proyek atau bukan," ucap Ali, sapaan akrabnya.

Ali SahabAli Sahab

Ia pun melihat, aksi ngonten yang dilakukan Armuji belum menunjukkan sebagai sosok yang visioner karena tidak diimbangi dengan realisasi program dalam aktivitas sidak-menyidaknya.

"Pemimimpin sekarang juga harus sudah lebih mendasarkan kinerja bukan popularitas semata. Sekelas surabaya seharusnya sudah menunjukkan kepemimpinan yang visioner. Popularitas sudah selesai setelah pemilihan," jelasnya.

Ia juga memandang warga Surabaya sudah mulai cerdas dan melek tentang politik. Jangan salah, jika mereka memberontak karena sosok pemimpinnya yang lebih sering melakukan pencitraan ketimbang kerja nyata.

Baca juga:
Ratusan Warga Sidoarjo Geruduk Rumah Penjual Miras, Ricuh karena Dilempar Uang

"Demo warga ini merupakan bentuk sikap warga yang sudah melek politik. Masyarakat butuh didelivery apa yg menjadi kebutuhannya bukan populisme semu," tegas Ali.

Hal yang sama juga diungkapkan, Pengamat Politik FISIB dari Universitas Trunojoyo, Madura, Surokim Abdussalam, ia menyarankan agar Armuji melakukan introspeksi diri terhadap tuntutan warganya itu.

"Saya kira ini perlu menjadi catatan kalau wawali mau mengambil hikmahnya nanti dibuktikan saja, agar sidak itu tidak hanya konten semata dan ada tindak lanjut," ucap Surokim.

Surokim Abdussalam.Surokim Abdussalam.

Ia meminta agar Armuji bisa membuktikan tuduhan Kompi Jatim tersebut. Agar, warga Surabaya yang lain bisa memgetahui dampak dari kinerja Wakil Wali Kota Surabaya itu.

Baca juga:
Warga Margourip Kediri Demo Tolak Truk Pasir, Jalan Rusak Hingga Memakan Korban

"Jadi setelah ini dibuktikan kalau memang wawali mau mengintrospeksi diri, jadi dibuktikan hasilnya tidak hanya ngonten saja. Itulah kalau kita sama-sama berfikir positif," tandasnya.

Di lokasi, aksi demo yang dilakukan Kompi Jatim hanya ditemui oleh Kepala Bidang Kewaspadaan, Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Surabaya Henry Pardamean Simanjuntak yang dijanjikan akan disampaikan pada pimpinan. Mengingat, saat ini Armuji tengah menjalani umrah.

Sementara, Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono saat dihubungi enggan berkomentar tentang dugaan keterlibatan kadernya dalam aksi demonstrasi tersebut.

"Nanti habis Maghrib aku respons. Ini masih keburu-buru," balas Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono melalui pesan singkat digital kepada jatimnow.com.