jatimnow.com - Seorang pengendara motor di Surabaya mengaku dipukuli puluhan buruh yang menggelar demo menuntut kenaikan UMK.
Korban mengalami luka memar di kepala dan ulu hati. Motor pria itu juga rusak.
Korban bernama Afif Yuda Wijaya (28) warga Jalan Sarutama, Semampir, Surabaya. Dia mengaku dikeroyok saat melintasi aksi demo buruh di kawasan Jalan Raya Darmo pada Kamis (17/11/2022).
Kaus pengeroyokan itu sudah dilaporkan korban ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Tegalsari.
Yuda mengaku, saat itu dirinya sedang tergesa-gesa melakukan perjalanan dari arah Jalan Raya Darmo menuju Jalan Jembatan Merah, untuk menjemput istrinya yang saat itu sedang sakit.
"Sekitar jam 5 lebih, saat itu portal di depan Bonbin (Kebun Binatang Surabaya) dibuka. Karena dibuka, saya lewat saja. Setelah melintas di kawasan Bungkul, kok ada demo, terjebak nggak bisa berputar," ungkap Yuda.
"Kemudian terpaksa saya melewati rombongan para orator demo itu dengan minta izin. Setelah itu saya lewati semua sambil bilang amit-amit (permisi). Semua mobil komando saya lewati. Giliran massa terakhir, saya dilihat, siapa kamu. Kemudian dia turun, saya turun. Lalu dipukulin orang banyak," paparnya.
Yuda ingat betul ketika dipukuli, berada di Jalan Raya Darmo sebelum Traffit Light Polisi Istimewa. Setelah dipukuli, dia ditolong seseorang agar bisa lolos dari aksi pengeroyokan.
Baca juga:
Sekelompok Pria Arogan Hajar Pengguna Jalan di Lamongan Cuma Gegara Ini
"Iya setelah JPO (jembatan penyeberangan orang) sebelum lampu merah. Setelah keributan, saya dirangkul oleh orang badannya besar. Uda mas saya kawal. Motor saya dinaiki dia sampai melewati lampu merah, dia bilang mas sepurane arek-arek, bilang begitu," ungkap Yuda.
Yuda yang tidak mengetahui apa kesalahannya, sehingga dipukuli.
"Ini gigi atas bawah goyang, bibir luka, jidat benjol. Bisa dilihat sendiri. Ini sakit (perut), dipegang aja sakit, buat nafas nggak enak. Makanya tadi visum. Salah saya apa," ujarnya.
Selain bagian kepala banyak yang memar, dia juga mengaku pada bagian ulu hatinya terasa berat ketika dibuat bernafas. Bahkan motor yang dikendarainya rusak.
Baca juga:
Aniaya Perangkat Desa di Makam, Pria Kediri ini Jelaskan Alasan
"Pokoknya setelah kejadian pengeroyokan itu, muka, kepala terasa cenut-cenut dan pada dada saya kalau bernafas gitu terasa berat," tambahnya.
Sementara Kapolsek Tegalsari, Kompol Dwi Nugroho membenarkan bahwa korban sudah membuat laporan polisi.
"Benar, korban sudah melaporkan kejadian itu. Saat ini sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut," tegas Dwi Nugroho.