Pixel Codejatimnow.com

Stok Beras Bulog di Posisi Titik Terendah

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Achmad Titan
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi bersama pengurus Perpadi Jatim. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi bersama pengurus Perpadi Jatim. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Per 17 November 2022, stok beras di Bulog sekitar 260 ribu ton atau sekitar 9,9 persen dari ketersedian beras nasional dengan total 6,7 juta ton. Stok tersebut merupakan titik terendah.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi ketika menghadiri Musyawarah Daerah Luar Biasa DPD Perpadi Jatim di Singhasari Resort, Kota Batu, Jumat (18/11/2022).

Menurutnya, stok ini cukup mengkhawatirkan sebab merupakan titik terendah. Pasalnya, biasanya Bulog punya stok 1,2 juta hingga 1,5 juta ton, bahkan pernah 2 juta ton.

"Ini adalah titik terendah, untuk itu saya mengajak para pengusaha beras di Jawa Timur mendukung program menjaga ketahanan pangan demi mengoptimalkan kebutuhan beras hingga 1,2 juta ton," ujarnya.

Untuk itu, Arief mengajak semua pihak mengoptimalkan pengadaan gabah atau beras untuk pemenuhan target 1,2 juta ton di akhir 2022. Salah satunya yaitu memaksimalkan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi).

Disinggung terkait Jawa Timur, Arief merasa optimistis pasalnya Jatim memiliki produksi beras cukup tinggi di Indonesia mencapai 9,6 juta ton.

Baca juga:
Gerakan Pangan Murah Dipertahankan dan Bulog Diserbu Warga Ponorogo

"Jika dipersentase mencapai 17,4 persen nasional. Jatim itu sudah mandiri maksudnya bisa memproduksi sendiri kemudian untuk digunakan sendiri di satu tempat, bahkan bisa mengirim beras ke 16 provinsi lainnya," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jawa Timur, Hendra Tan mengatakan anggota Perpadi Jatim akan digerakkan untuk membantu kebutuhan stok di Bulog.

"Kami siap mendukung dan siap membantu kritis stok di Bulog, kami akan mencoba menghimpun anggota agar bisa segera membantu mengirim stok semaksimal mungkin," ujarnya.

Baca juga:
TPID Ponorogo Sidak Bulog dan Pasar Tradisional hingga Modern, Ini Hasilnya

Setidaknya bisa amendekati target Jawa Timur sebesar 100 ribu ton beras. Tetapi kendalanya yaitu harga gabah yang terus naik sehingga membuat anggota penggilingan kesulitan. Hendra mengambil langkah cukup berani, yakni berani menanggung rugi demi stok terpenuhi.

"Tidak bisa saya pungkiri bahwa anggota di penggilingan padi itu pun merasa kesulitan dengan harga gabah yang tinggi. Saya juga memberi masukan ke teman-teman anggota, ini bukan lagi urusan untung rugi, ini urusan negara. Meski rugi tak masalah," tutupnya.