Pixel Code jatimnow.com

Pemkab Jombang Dirikan Dapur Umum di Wilayah Terdampak Banjir

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Elok Aprianto
Wakil Bupati Jombang, Sumrambah meninjau banjir di Dusun Grudo, Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito. (Foto: Humas Pemkab Jombang)
Wakil Bupati Jombang, Sumrambah meninjau banjir di Dusun Grudo, Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito. (Foto: Humas Pemkab Jombang)

jatimnow.com - Tingginya intensitas curah hujan di daerah Kandangan, Bareng, Wonosalam membuat debit air di sejumlah sungai yang melintas di beberapa kecamatan naik.

Akibatnya air sungai meluap mengairi sawah-sawah dan masuk ke area permukiman. Sehingga ratusan rumah yang ada di sejumlah desa terendam air.

Pemkab Jombang pun segera melakukan berbagai penanganan. Salah satunya mendirikan posko dan dapur umum.

Wakil Bupati Jombang, Sumrambah menjelaskan berdasarkan hasil peninjauan ke beberapa lokasi banjir, diketahui air yang merendam rumah warga itu berasal dari luapan air sungai.

Sumrambah mengaku, pada Kamis (24/11/2022) malam sejumlah daerah hulu sungai mengalami hujan yang intensitasnya cukup tinggi.

"Semalam itu curah hujan kita di atas 100 milimeter per detik ya, hampir seluruhnya mulai Bareng, Sumobito, Mojowarno, Mojoagung, Bareng Wonosalam, Peterongan, hampir semuanya di atas 100," ungkap Sumrambah, Jumat (25/11/2022).

Lebih lanjut ia menegaskan tingginya air hujan ini membuat sejumlah sungai meluap. Terutama dari wilayah sungai Rejoagung II.

"Ini yang tembus ke Peterongan sungai Rejoagung II, kalau Mojoagung ada di wilayah Tejo dan Kademangan. Dan saat ini kondisinya sudah surut semuanya," paparnya.

Ia mengaku air luapan sungai ini mengalir ke utara hingga memasuki wilayah Kecamatan Sumobito. Akibatnya sejumlah desa mengalami banjir. Dan saat ini yang masih ada genangan air cukup tinggi ada di Desa Madiopuro Sumobito.

Baca juga:
Dwi Hari Cahyono Maju Pilwali Malang, Janji 100 Hari Prioritaskan Masalah Banjir

"Yang dari Peterongan menuju ke Sumobito. Mulai Nglele, Talunkidul, Trawasan, Madiopuro, kemudian Budugsidorejo sama Sebani. Dan hampir semuanya mengalami penyusutan airnya. Ada tadi yang paling parah di Dusun Grudo, Desa Madiopuro," katanya.

Akibat air luapan sungai tersebut, ratusan rumah warga Dusun Grudo terendam air. Ketinggian air saat ini masih berada di kisaran 20 centimeter dan ada di jalan-jalan.

"Ada sekitar 110 rumah yang masih terendam air. Masuk airnya ke dalam rumah tapi semua bisa teratasi," ucapnya.

Ia menegaskan untuk penanganan banjir ini, Pemkab Jombang sudah melakukan upaya yang maksimal. Dengan melakukan normalisasi di sungai Ngotok Ring Kanal yang ada di daerah Grudo.

Baca juga:
Tim SAR Susur Sungai Kedak, Cari Lansia yang Hilang Akibat Banjir Kota Kediri

"Kalau yang di Sumobito sebenarnya kita sudah tidak mengalami banjir. Dan sungai Ngotok Ring Kanal sudah normalisasi, sebenarnya bencana alam kita tinggal satu sih, yang ada di Dusun Kebondalem, Desa Kademangan yang masih belum bisa kita selesaikan," paparnya.

Ia mengaku untuk kebutuhan air bersih dan kebutuhan makanan, dari Pemkab Jombang akan didistribusikan setelah salat Jumat.

"Air bersih dan dapur umum kita buka di sana. Meskipun warga sebenarnya mengatakan tidak perlu ada dapur umum. Tapi kita sebagai pemerintah daerah tidak ingin warga kita ada yang kelaparan, ada yang tidak bisa masak, tetap dapur umum kita dirikan di sana, dan air bersih setelah salat Jumat kita suplai dan kesehatan akan jalan," bebernya.

Ia menjelaskan dari hasil peninjauan di lokasi banjir, tidak ada bangunan sekolah yang terendam air banjir. "Ya ada TK, SD di Madiopuro tapi gak sampai masuk ke bangunan sekolah," pungkasnya.