Pixel Codejatimnow.com

Kali Pacal Meluap, Banjir Rendam 5 Desa di Bojonegoro

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Misbahul Munir
Kondisi Banjir di Desa Ngadiluhur Kecamatan Balen. (Foto-foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Kondisi Banjir di Desa Ngadiluhur Kecamatan Balen. (Foto-foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Banjir luapan Kali Pacal merendam permukiman warga dan ratusan hektare areal persawahan 5 desa di Kabupaten Bojonegoro. Kelima desa ini berada di 2 kecamatan.

Ketinggian air paling parah mencapai pinggang orang dewasa. Akibat banjir tersebut aktivitas warga pun menjadi terganggu.

Berdasarkan data yang dihimpun desa yang terdampak banjir yakni Desa Jumput, dan Desa Sidodadi di wilayah Kecamatan Sukosewu. Sementara di Kecamatan Balen ada Desa Sidobandung, Desa Ngadiluhur dan Desa Kabunan.

Akibat dari banjir itu sejumlah rumah warga yang berada tidak jauh dari Kali Pacal terandam banjir dengan ketinggian mencapai 30 hingga 70 Cm. Selain itu banjir juga merendam ribuan hektar sawah yang baru saja ditanami benih padi.

Menurut Efendi (25) warga Desa Ngadiluhur, banjir mulai datang sekitar sejak kamis (24/11/2022) malam. Banjir kali ini adalah luapan yang besar dibanding tahun sebelumnya.

"Malam itu sudah mulai, tapi subuh tadi air memakin tinggi dan masuk rumah," ujarnya, Jumat (25/11/2022).

Baca juga:
PHE WMO Serahkan 1.000 Paket Sembako pada Pj Bupati untuk Korban Banjir

Dia juga menyebut banjir merendam rumah warga di 6 dusun yang ada di Desa Ngadiluhur. Diantaranya Dusun Jati, Dusun Susukan, Dusun Jartal, Dusun Kalimati, Dusun Glonggong dan sebagian Dusun Barek.

"Untuk rumah warga sebagian ada yang kemasukan air, ketinggiannya bervariatif ada yang selutut (orang dewasa) ada yang sampai pinggang. Seperti yang di sepanjang jalan RT 8 itu ke selatan, samping kali ketinggian sampai pinggang," ujarnya.

Baca juga:
Banjir di Stasiun Semarang Mulai Surut, KA Pandalungan Masih Telat Sampai Jember

Terpisah, salah satu petani Sujono (58) warga Kecamatan Sukosewu, mengaku benih padi yang baru ditanamnya hanyut akibat disapu banjir.

"Dapat kiriman air dari Gongseng (Bendungan Gongseng), tapi ini masih lumayan agak surut," pungkasnya.

Hingga berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi dari BPBD Bojonegoro, sejumlah petugas nampak masih melakukan pendataan di lapangan.