Pixel Codejatimnow.com

APBD Trenggalek 2023 Disetujui, Mas Ipin Fokus Pemulihan Bencana dan Ekonomi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Bupati Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) di Gedung DPRD setempat (Foto: Dok. Kominfo Trenggalek)
Bupati Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) di Gedung DPRD setempat (Foto: Dok. Kominfo Trenggalek)

jatimnow.com - DPRD Kabupaten Trenggalek menyetujui rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang APBD Tahun 2023 menjadi peraturan daerah (Perda). Persetujuan itu disampaikan dalam rapat paripurna.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) mengaku bersyukur dengan pengesahan ini, sehingga dengan proses yang berjalan relatif tepat waktu, diharapkan tidak ada keterlambatan khususnya dalam hal pelaksanaannya.

Mas Ipin berpesan kepada jajaran eksekutif untuk bekerja sebaik-baiknya. Terlebih di Tahun 2023 dan 2024 memasuki tahun politik, APBD yang yang telah disetujui bersama agar benar-benar dikawal dengan baik.

"Ingat, dalam pembahasan bahwa anggaran Tahun 2023 kita mengarahkan kepada fokus pemulihan bencana. Kemudian kedua bagaimana mempercepat proses akselerasi ekonomi di masyarakat," ujar Mas Ipin, Senin (28/11/2022).

Mas Ipin mengingatkan agar seluruh program yang telah dianggarkan dapat segera dijalankan. Proses lelang sejumlah pekerjaan juga diharapkan dapat segera dimulai pada Februari 2023. Hal ini perlu dilakukan agar pekerjaan tidak menumpuk di akhir tahun.

Baca juga:
Bupati Trenggalek Ikuti Ritual Metri Durian, Apa Itu?

"Maka belanja, jangan lagi ngendon di tengah-tengah sampai akhir. Tolong eksekusi kalau bisa lelang mulai Februari sudah harus lelang. Saya tidak mau lagi ada pekerjaan melalui konvoi masa anggaran, mending gagal tender berkali-kali, tapi kita dapat penyedia yang qualified," papar dia.

Baca juga:
Bupati Trenggalek Rilis Single Kesrimpet di Hari Ulang Tahun

Menurut Mas Ipin, terdapat tanggung jawab yang tidak mudah, karena pada Tahun 2024 Indonesia dituntut untuk bisa mewujudkan nol kemiskinan ekstrem. Untuk itu dia meminta agar penyerapan anggaran benar-benar maksimal sehingga ekonomi berputar.

"Dari pada kalau mepet waktu, seadanya kita nggak evaluasi akhirnya ternyata ketika dikerjakan mereka nggak punya modal, nggak punya apa. Kita nyusun anggaran susahnya setengah mati, jangan sampai tinggal nyerap saja tidak terserap," pungkasnya.