jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menunjukkan dukungan terhadap pelaksanaan Road to Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022. Termasuk dalam final pemilihan Duta Pelajar Antikorupsi Jawa Timur yang diselenggarakan di Alun-Alun Kota Surabaya.
Dalam final tersebut, sebanyak 10 Duta Pelajar Antikorupsi yang telah diseleksi dari kabupaten/kota se-Jawa Timur bersaing. Metode seleksi yang telah dilakukan antara lain tes tulis, karya tulis ilmiah remaja dan presentasi karya tulis ilmiah remaja sebelum sampai pada final. Masing-masing finalis juga harus dapat menjawab pertanyaan dari empat dewan juri.
Gubernur Khofifah berkesempatan secara langsung memberikan pertanyaan kepada salah satu peserta. Saat itu, ia bertanya tentang opini peserta seputar tema acara Hakordia, "Indonesia Pulih, Bersatu Lawan Korupsi."
"Apa kamu tahu tentang tema Hakordia tahun ini? Coba uraikan apa yang ada dalam pikiranmu, Nak, tentang tema Hari Korupsi Sedunia tahun ini," tanya Khofifah pada siswa kelas X asal SMA Negeri 1 Pacitan, Audy Aulia Insani Sudrajat.
Menerima pertanyaan itu, Audy pun menjawab bahwa generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa di tahun 2045, harus mengedepankan sikap integritas.
"Karena kita akan memimpin bangsa nanti, jadi harus ditanamkan sejak dini pendidikan antikorupsi," jawab remaja berusia 16 tahun itu.
Baca juga:
Pemkab Kediri Komitmen Tolak dan Berantas Korupsi
Setelah mendengar jawaban Audy dan beberapa peserta lain, Khofifah menyampaikan rasa bangganya akan intelektualitas yang dimiliki putra-putri Jawa Timur. Ia juga mendukung pendidikan antikorupsi yang dikenalkan sejak dini.
"Saya terkesan sekali dengan anak-anak kita yang sangat cerdas mengemukakan pendapatnya hari ini. Alhamdulillah Jawa Timur punya banyak putri daerah yang memiliki integritas tinggi. Saya dukung pendidikan antikorupsi sejak dini agar terus ada yang menjaga generasi kita di masa depan," tutur Khofifah.
Baca juga:
Desa di Banyuwangi Ini Jadi Percontohan Anti-Korupsi KPK
Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial RI itu mengatakan, pendidikan antikorupsi sebaiknya tidak berhenti di jenjang SMA/SMK/MA saja. Namun juga sejak anak-anak masih usia prasekolah.
"Jadi sejak kecil, anak-anak sudah harus diajarkan tentang moral dan nilai integritas. Sederhananya harus mengerti perbedaan baik dan buruk. Jadi diajari hal-hal kecil, seperti tidak boleh mengambil milik teman, jangan terlambat masuk kelas, jujur sama orang tua. Hal-hal seperti ini harus dimulai sejak dini," jelasnya.
Kepada masyarakat umum dan mereka yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Khofifah berpesan untuk bisa menjaga nilai-nilai kejujuran dan kebenaran. Sebab, jati diri bangsa bermula dari individu masing-masing.