Pixel Codejatimnow.com

Cerita Amukan Dua Naga Gaib Penunggu Gunung Semeru

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Rama Indra S.P
Erupsi Gunung Semeru (Foto: Tangkapan layar video amatir warga)
Erupsi Gunung Semeru (Foto: Tangkapan layar video amatir warga)

jatimnow.com - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi di tanggal dan bulan yang sama, yaitu 4 Desember 2021 dan 2022, disebut bukan sekedar kebetulan.

Konon, erupsi Semeru itu disebabkan amukan dua naga gaib yang menjadi penunggu di gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

"Semeru ini memiliki dua penjaga bersosok naga. Satu berwarna putih dan satu berwarna keemasan," ujar ahli supranatural, Bintang Timur Diponegoro kepada jatimnow.com, Senin (5/12/22).

Bintang yang merupakan keturunan ke-6 Pangeran Diponegoro itu menjelaskan, dua sosok naga ini memiliki peran masing-masing, yaitu sebagai penjaga alam dan gunung-gunung di tanah Jawa.

"Sosok naga putih melambangkan alam semesta raya, mulai laut, tumbuhan, angin dan lain sebagainya. Sedangkan sosok naga emas menjaga gunung-gunung di tanah Jawa," jelasnya.

Tidak adanya kepedulian manusia terhadap alam dan tergerusnya tradisi-tradisi leluhur, menjadi alasan kuat sosok naga itu mengamuk. Sehingga berakibat fatal dimuntahkannya material isi perut Semeru.

"Tidak menjaga alam dan melakukan banyak kesalahan-kesalahan. Kalau kita bahasakan Jawa, sudah tidak menghormati adat-istiadat leluhur ini," ungkapnya.

Baca juga:
Foto: Ornamen Naga Raksasa Hiasi Balai Kota Surabaya di Tahun Baru Imlek

Bintang Timur Diponegoro (Foto: Dok. jatimnow.com)Bintang Timur Diponegoro (Foto: Dok. jatimnow.com)

Bintang dalam pesannya menyampaikan, setidaknya manusia bisa saling merawat alam, menghargai, dan menghormati tradisi adat istiadat.

"Menjadi manusia harus bisa saling menghormati, menghargai, dan saling merawat alam. Perilaku sepele seperti membuang sampah, membersihkan sungai dan merawat adat istiadat, jangan sampai diganggu," pungkasnya.

Baca juga:
Mengenal Batu Akik Semeru Lumajang, Bisa Menempel di Magnet

Sebelumnya salah seorang pengungsi yang kesurupan pada Minggu (4/12/22) juga memberikan peringatan tentang sikap warga yang sombong, setelah diberi bencana erupsi pada akhir Tahun 2021.

"Elingo menungso, sik setahun dikei peringatan, gak eling kabeh, sombong kabeh. (Ingat manusia, baru satu tahun dikasih peringatan, nggak ingat, sombong semua)," ucap wanita itu dalam sebuah video yang diterima jatimnow.com.