Pixel Codejatimnow.com

Penyerang Warkop di Surabaya Ternyata Pesilat, 12 Pelaku Wajib Lapor

Editor : Rochman Arief  Reporter : Zain Ahmad
foto: tangkapan layar.
foto: tangkapan layar.

jatimnow.com - Sekelompok pemuda yang melakukan penyerangan pengunjung warkop di Sukolilo, Surabaya bukan gengster. Hasil pemeriksaan kepolisian menyebutkan mereka adalah angggota perguruan silat.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana menyatakan bahwa ke-12 pelaku ini dikenakan wajib lapor. Menurutnya, sejauh ini belum ditemukan alat bukti perusakan.

"Sementara ini masih belum ditemukan alat bukti yang mendukung mereka melakukan perusakan. Mereka diamankan karena saat ada di lokasi perusakan. Namun, proses hukum masih berjalan," katanya, Selasa (6/12/2022).

Ia menambahkan jika Polsek Sukolilo juga sudah menghadirkan keluarga dari 12 pemuda. Selain itu, lanjut Mirzal, pihak kepolisian juga masih mengumpulkan alat bukti.

"Kan tuduhannya perusakan, ada juga pencurian. Bahkan di situ ditemukan barang bukti motor yang ditelusuri adalah terkait curas (pencurian dengan kekerasan)," tambahnya.

Namun demikian, Mirzal menegaskan bahwa kasus ini tidak akan berhenti sampai di sini. Penyidik akan terus melakukan pengembangan dan pendalaman hingga tuntas.

"Pengembangan, pendalaman pasti. Karena ini sangat meresahkan. Kami akan menelusuri sampai tuntas," tandasnya.

Sementara itu, Kapolsek Sukolilo, Kompol M Sholeh mengatakan 12 pelaku penyerangan terhadap pengunjung warung kopi (warkop) di kawasan Jalan Keputih, Sukolilo, yang terjadi pada Jumat (2/12/2022) dini hari.

Baca juga:
Beringasnya Gengster di Surabaya: Serang Warkop hingga Lukai Polisi

Namun pihaknya memastikan bahwa penyerangan itu dilakukan oleh anggota perguruan silat dan bukan gengster. Untuk motifnya adalah dendam lama antara dua perguruan silat.

"Awal kejadian ini ada puluhan anggota dari perguruan silat berkumpul di Jalan HR Muhammad. Mereka mencari perguruan silat yang dianggap musuh. Sebenarnya mereka ingin menyelesaikan masalah lama, tapi saat itu tidak ketemu," terangnya.

Karena ingin clear, anggota perguruan silat lantas mencari keberadaan perguruan silat yang dianggap membuat masalah, dengan cara konvoi membawa motor dan berulah layaknya gangster.

Konvoi ini mengambil rute menuju timur dengan mengelilingi Jalan Darmo, kemudian ke Middle East Ring Road (Merr), Jalan Keputih hingga ke kawasan Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Baca juga:
Jejak Peredaran Pil Koplo dan Miras di Balik Ulah Bengis Gengster Surabaya

Sampai di titik akhir itu, kelompok ini mendapati sejumlah orang yang berada di warkop yang diduga dari perguruan silat yang dicari. Di situlah, anggota perguruan silat lantas melakukan perusakan terhadap warkop menggunakan senjata tajam.

Warga yang mengetahui, lantas mengepung dibantu polisi yang saat itu sedang patroli. Tak lama, anggota Unit Reskrim Polsek Sukolilo juga datang hingga mengamankan 12 pemuda.