Pixel Code jatimnow.com

Wakil LOC Persik Sebut Stadion Brawijaya Kota Kediri Terjelek di Liga 1

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Yanuar Dedy
Wakil LOC Persik Kediri Tri Widodo mendampingi tim Kementerian PUPR di Stadion Brawijaya Kota Kediri (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Wakil LOC Persik Kediri Tri Widodo mendampingi tim Kementerian PUPR di Stadion Brawijaya Kota Kediri (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Wakil Local Organizing Committe (LOC) Persik Kediri, Tri Widodo, menyebut Stadion Brawijaya paling jelek di antara markas tim-tim Liga 1 2022/2023 di Indonesia.

Menurut Widodo, banyak aspek di luar lapangan yang sudah dalam kondisi tidak layak. Dia mencontohkan, ketidaklayakan Stadion Brawijaya ini di antaranya terlihat dari pagar besi yang sudah mulai reot dan tribun VIP.

Tribun VIP di stadion milik Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri ini terlihat rendah, sehingga pandangan penonton ke lapangan sangat terbatas.

"Memang kalau kita merunut stadion-stadion di Liga 1, Brawijaya ini mungkin stadion yang paling terjelek. Tidak usah munafik memang seperti inilah kondisinya. Pagarnya sudah reot, ya to? Tribun VIP-nya itu nggak layak sebetulnya," tutur Widodo saat mendampingi tim verifikator dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Rabu (7/12/2022).

Kementerian PUPR melakukan verifikasi awal terkait keandalan markas Persik Kediri. Verifikasi dilakukan sesuai instruksi presiden, sekaligus rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 135 jiwa.

Stadion Brawijaya menjadi satu di antara 21 stadion yang masuk dalam daftar audit di tahap awal. Di Jawa Timur, total ada 6 stadion masuk daftar tersebut.

Widodo pun meminta Kementerian PUPR menjadikan Stadion Brawijaya sebagai prioritas renovasi, mengingat kondisinya yang tidak layak.

"Tadi saya menyampaikan ke PUPR itu untuk diprioritaskan Brawijaya direnovasi, betul-betul direnovasi tidak hanya diverifikasi. Inginnya seperti itu karena ini sudah tidak layak untuk Liga 1," tambah dia.

Baca juga:
Tiket Laga Kandang Persik Kediri Kini Dijual di Sejumlah Coffee Shop, Ini Daftarnya

Sementara pada verifikasi tahap awal ini, Kementerian PUPR melakukan evaluasi di sejumlah aspek. Mulai dari kondisi struktur bangunan, kondisi landscape lapangan hingga akses.

"Kami menyebutnya masih evaluasi awal. Kami melakukan evaluasi terkait keandalan stadion. Nah aspek yang dievaluasi itu mulai dari kondisi struktur bangunannya, kondisi arsitektur bangunannya hingga mechanical, electrical dan plumbing ya, termasuk kondisi landscape-nya," terang Satker Pelaksanaan Permukiman Wilayah 2 Jatim BPPW Jatim Kementerian PUPR, Any Firgyani.

Hanya saja, pihaknya masih cukup kesulitan karena belum lengkapnya berkas pendukung, terutama terkait gambar perencanaan pembangunan stadion.

"Berkas belum lengkap semua, khususnya terkait kelengkapan gambar, gambar perencanaan atau DED kami menyebutnya, rata-rata semua stadion di Jawa Timur agak lemah terkait arsip kaitannya dengan gambar. Jadi sampai dengan saat ini kami hanya dapat gambar struktur bangunannya saja," beber Any.

Baca juga:
Jadwal Persik Kediri di Liga 1 2024/2025, Pekan 1-7

Ditanya terkait kondisi stadion dari pandangan awal PUPR, tim belum berani komentar banyak. Hanya saja Any menyebut Stadion Brawijaya memang relatif sederhana dibanding 5 stadion lain di Jawa Timur yang juga masuk dalam daftar.

"Saya tidak berani komentar banyak, karena baru pertama kita evaluasi di sini. Tapi jika dibanding dengan stadion yang kita kunjungi kemarin, sebenarnya ini termasuk yang relatif sangat sederhana. Terutama mungkin dari luasannya. Tapi kalau dari kapasitas belum berani komentar banyak," tambahnya.

Tahapan selanjutnya, tim akan menyusun laporan evaluasi dan disampaikan ke Kementerian PUPR untuk ditindaklanjuti.

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya
Olah Raga

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya

Pelatih Persebaya Paul Munster mengakui, ini memang bukan pertandingan yang mudah. Tetapi ada kunci yang membuat Persebaya berhasil meraih kemenangan.