jatimnow.com - Perahu ijon-ijon Lamongan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Namun, ada fakta menarik lain di balik desain perahu tersebut.
Rupanya, perahu ijon-ijon yang berasal dari Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran itu merepresentasikan atau mewakili keindahan tubuh seorang wanita. Benarkah demikian?
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Siti Rubikah, perahu ini oleh masyarakat dikonotasikan sebagai perahu perempuan (wedok), dengan ciri inggi tumpul/papak dan badan gemuk. Selain itu, juga terdapat simbol topeng, mata, alis, ukei/sanggul (gelung), mahkota (rambut), dan bunga.
"Keahlian membuat perahu ini diperoleh secara otodidak dan dilakukan turun-temurun oleh nelayan di Desa Kandangsemangkon," terang Rubika, Senin (12/12/2022).
Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
Dalam tahap produksinya, kata Rubikah, juga berbeda dengan daerah lain, terutama pada cara pengkonstruksian lambung, dan pemasangan gading-gading.
"Meski sudah dikenal secara luas serta banyak diminati konsumen dari berbagai daerah. Tetap eksisnya Perahu ijon-ijon ini ditunjang pula oleh lokasi galangan yang strategis (pinggir pesisir dan jalur jalan raya Daendels), hingga masih dimilikinya SDM pembuat perahu," terang Rubikah.
Baca juga:
Hujan Angin Terjang Lamongan, Rumah hingga Pasar Rusak
Perahu ini, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, dengan pemberian sertifikat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada Sabtu malam (10/12) di The Singhasari Resort Kota Batu kepada Disparbud Lamongan.