Pixel Codejatimnow.com

Perampok Satroni Rumdin Wali Kota Blitar, Korban Jalani Trauma Healing

Anggota Polres Blitar Kota masih memperketat penjagaan di rumdin Wali Kota Blitar. (foto: Braman Pamungkas/jatimnow.com)
Anggota Polres Blitar Kota masih memperketat penjagaan di rumdin Wali Kota Blitar. (foto: Braman Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Wali Kota Blitar, Santoso bersama istrinya kini tengah menjalani pemulihan trauma atau trauma healing di rumah dinasnya, Jalan Sudanco Supriyadi nomor 18. Pemulihan ini dilakukan setelah mengalami perampokan dan penyekapan, Senin (12/12/20222) dini hari.

"Sekarang sudah di rumah, tapi masih ini belum bisa dijenguk," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Erma Susanti saat dikonfirmasi jatimnow.com, Senin siang.

Politisi dapil Blitar-Tulungagung itu membeberkan kondisi Santoso maupun istri tak ada cedera fisik yang ditimbulkan dari penyekapan tersebut. Namun, secara psikologis masih ada trauma.

"Untuk saat ini masih syok. Aku nek iso (aku kalau bisa) jenguk, bakal aku jenguk. Saat ini belum bisa ditemui," imbuh Erma.

Di sisi lain, sejumlah aset yang meliputi uang tunai Rp400 juta dan perhiasan milik istri raib. Saat ini Polres Blitar Kota dibantu Polda Jatim masih melakukan penelusuran.

Sejauh ini, Erna belum bisa memberikan keterangan terkait perampokan dan penyekapan yang dialami Santoso. Ia enggan berspekulasi apakah ada lawan politik di balik insiden di tanggal cantik ini.

Baca juga:
Peran Samanhudi dalam Perampokan Rumdin Wali Kota Blitar

"Waduh saya nggak berani menduga-duga, karena ini sudah masuk ranah pidana. Ini ranahnya penyidik, ranahnya penegak hukum. Jadi kita serahkan ke penegak hukum untuk prosesnya," tandas Erma.

Hal yang sama disampaikan Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono. Ia menyebut kondisi Santoso secara fisik tidak mengalami luka, kendati mengalami penyekapan. Namun pihaknya memastikan Santoso dan istrinya tidak mengalami kekerasan fisik.

"Secara fisik beliau tidak apa-apa, tapi sedikit trauma atau shock. Pelaku sempat melakukan kekerasan verbal dan mengancam korban agar menuruti permintaannya," ujarnya.

Baca juga:
Peran Samanhudi dalam Kasus Perampokan Wali Kota Blitar Santoso

Ia menyebut jika pelaku sengaja mematikan lampu agar tidak terlihat jelas oleh korban saat memasuki kamar korban.

"Pelaku saat beraksi memakai masker dan mematikan lampu saat masuk kamar beliau, sehingga tidak terlihat jelas," tuturnya.

Sebelumnya kawanan perampok menyatroni Rumah Dinas Wali Kota Blitar. Mereka menyekap penjaga beserta Wali Kota Blitar dan istrinya. Perampok menodongkan senjata tajam kepada Wali Kota Blitar dan meminta untuk ditunjukkan lokasi penyimpanan barang.