Pixel Code jatimnow.com

Pengakuan Wali Kota Blitar Santoso, Perampok Ancam Telanjangi Istri

Editor : Rochman Arief   Reporter : Yanuar Dedy
Wali Kota Blitar, Santoso. (foto: Anton for jatimnow.com)
Wali Kota Blitar, Santoso. (foto: Anton for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kawanan perampok yang menyatroni Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso benar-benar kejam. Tak hanya melakukan penyiksaan, pelaku juga mengancam akan menelanjangi istri Santoso, Feti Wulandari, jika tak menunjukkan tempat penyimpanan uang.

Wali Kota Blitar Santoso mulai menceritakan pagi mencekam saat rumah dinasnya disatroni kawanan perampok bersenjata tajam pada Senin (12/12/2022).

Menurut Santoso, pelaku langsung menyergapnya saat sedang tidur. Mulut dan matanya ditutup lakban, kemudian tangannya diikat.

Santoso mengaku tak mengetahui secara pasti wajah pelaku. Sekilas ia melihat pelaku mengayunkan parang ke arah istrinya yang baru saja selesai salat tahajud.

“Saya langsung disergap suruh tengkurap langsung dilakban mata. Sekilas lihat, kalau wajahnya tidak terlihat. Kalau senjata api ke saya tidak. Tapi saya lihat salah satu bawa parang, jadi ke istri saya,” kata Santoso, Selasa (13/12/2022).

Saat itu, Santoso dipaksa menunjukkan brankas tempat penyimpanan uang. Santoso menolak karena memang ia tak memiliki brankas di rumah dinasnya.

Pelaku terus memukul dan menendang kaki dan tubuh santoso.

“Ketika saya belum menunjukkan tempat saya menyimpan uang, saya kemudian ditendang, dipukul. Di bagian kaki, tubuh, pakai kaki sepatunya sepatu brok,” tambahnya.

Baca juga:
Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Blitar, Santoso Pasrah Keputusan PDIP

Tak berhenti di situ, pelaku juga mengancam akan menelanjangi istri Santoso. Tak ingin itu terjadi, Santoso memilih menunjukkan lemari tempatnya menyimpan uang

“Waktu itu ia minta kepada saya untuk menunjukkan brankasnya. Brankas bapak di mana?,” cerita Santoso menirukan permintaan pelaku.

“Waktu itu ia sempat ngomong kalau tidak segera diberitahukan istri saya mau ditelanjangi. Itu ancamannya. Saya berpikir bagaimana keselamatan istri, kalau sampai ia melakukan sesuatu yang nggak baik, kasihan nanti. Akhirnya saua silahkan diambil di lemari, tas yang saya miliki juga diobrak-abrik,” tambahnya.

Menurut Santoso, ia tak memikiki brankas tempat penyimpanan uang. Hanya ada uang sedikit dari honornya membuka acara yang disimpan dalam tas dan diletakkan di lemari.

Baca juga:
Peran Samanhudi dalam Perampokan Rumdin Wali Kota Blitar

“Kalau uang sedikit-sedikit dari hasil kegiatan buka acara, buka acara itu honornya saya simpan di tas cukup saya taruh di lemari,” lanjutnya.

Tak hanya uang, pelaku juga mengambil perhiasan milik istrinya. Termasuk melucuti kalung, gelang dan cincin yang dikenakan istrinya.

“Termasuk sedikit perhiasan yang dimiliki istri saya termasuk kalung yang dipakai sehabis salat itu dilepas, terus gelang cincin ada beberapa yang dibawa. Lha setelah itu sekitar jam setengah empat gitu lah dia udah mulai melarikan diri,” tandas Santoso.

Saat ini kasus perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar tersebut masih terus didalami oleh polisi.