Pixel Codejatimnow.com

Agustusan, Rezeki Warga Kampung Bendera Makin 'Berkibar'

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Suasana di kampung bendera Darmokali Surabaya
Suasana di kampung bendera Darmokali Surabaya

jatimnow.com - Geliat bisnis pernak-pernik merah putih semakin ramai menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia. Penjual pernak-pernik di seluruh Indonesia pasti merasakan 'kibaran'  rezeki hari kemerdekaan, tak terkecuali di Surabaya.

Jalan Darmokali hingga Jalan Wonokromo Surabaya berubah menjadi semarak akibat pernak-pernik merah putih. Mulai bendera, umbul-umbuldan segala macam pernik yang berhubungan dengan hari kemerdekaan dipajang disana. Dua jalan di Surabaya tersebut memang dikenal sebagai pusat penjual bendera dan segala macam kelengkapan perayaan hari kemerdekaan RI.

Seniwati (32) salah satu warga asal Darmokali ini setiap tahunnya rutin menjual pernak-pernik atau hiasan untuk menyambut Agustusan.

Ia sudah berjualan pernak-pernik untuk Agustusan seperti ini sejak tahun 2010. Ia berjualan mulai pukul 08.00 hingga 21.00 Wib. Seniwati memilih jualan bendera-bendera merah putih ini untuk menggantikan jualannya setiap hari sebagai pedagang jas hujan dan perlengkapan berkendara.

Baca juga:
10 Lomba Agustusan Anti Mainstream, Dijamin Seru Abis!



"Setiap tahunnya saya bersama suami berjualan pernak-pernik ini mulai dari bendera, lampion, background bendera selama 23 hari mulai dari tanggal 25 Juli sampai 16 Agustus nanti," ujar Seniwati saat dikunjungi jatimnow.com, Minggu (5/8/2018).

Seniwati mengatakan, bendera-bendera dan aksesoris untuk Agustusan ini rata-rata diproduksi oleh warga Darmokali sendiri.

"Makanya disini sering disebut sebagai kampung bendera, karena mayoritas penduduknya memproduksi sendiri bendera-bendera ini mas karena banyak penjahitnya. Yang memproduksi itu dari RT 01 sampai RT 09," katanya.

Seniwati mengaku dari hasil berjualan bendera selama dua puluh hari bisa meraup omzet hingga jutaan rupiah.

Baca juga:
Peringati Malam 17an, Tiga Pilar Lamongan Gelar Salat Hajat hingga Doa Bersama



"Harga dari pernak-pernik ini yang paling murah hingga mahal sekitar Rp 15 ribu-350 ribu. Alhamdulillah selama dua puluh hari berjualan biasanya rata-rata mendapatkan omzet sebesar Rp 12 juta, untuk seharinya paling besar sebanyak Rp 4 juta," pungkasnya.

Harga bendera yang dijual pun beragam. Mulai dari Rp10 ribu per 3 meter (bendera plastik) hingga Rp350 ribu (bendera background). Tak hanya bendera, pedagang-pedagang ini juga menjual pernak-pernik lain seperti lampion dan umbul-umbul serta tongkat dan bambu.

Reporter: Arry Saputra
Editor: Arif Ardianto