Pixel Codejatimnow.com

Juru Parkir se Sidoarjo Sepakat Tak Setor Retribusi Hingga Ancam Demo, Ada Apa?

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zainul Fajar
Aktivitas parkir di Sidoarjo (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)
Aktivitas parkir di Sidoarjo (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)

jatimnow.com - Karena tidak kunjung menemui kejelasan soal komitmen dengan pengelola parkir pihak ketiga dari Pemkab Sidoarjo, paguyuban juru parkir (jukir) se Sidoarjo sepakat tidak akan menyetorkan biaya retribusi.

Polemik antara juru parkir di Sidoarjo dengan PT. Indonesia Sarana Service (ISS) selaku pengelola yang memenangkan lelang pengelolaan hingga kini masih menjadi satu hak yang belum terselesaikan.

Para juru parkir menganggap bahwa PT ISS masih enggan memberikan kesejahteraan terhadap para jukir sesuai klausul perjanjian kerjasama.

Beberapa poin dalam klausul terkait kesejahteraan para jukir, seperti jaminan kesehatan yang dicover melalui BPJS hingga nominal gaji yang dicantumkan masih belum bisa direalisasikan oleh PT ISS.

Khusaini, Koordinator Jukir yang ada di Jalan Gajah Mada menegaskan, per Senin (19/12/2022), pihaknya sepakat tidak akan menyetorkan hasil retribusi parkir yang diperoleh kepada ISS.

Aksi mogok setoran tersebut didasari atas solidaritas antar jukir di Sidoarjo yang menganggap bahwa masih banyak poin yang dilanggar dan tak menguntungkan para jukir di Sidoarjo.

"Ini bentuk solidaritas kami terhadap kawan-kawan jukir yang ada dibeberapa titik sudah dua bulan belum mendapatkan gaji," ujar Khusaini, Minggu (18/12/2022).

Pihaknya juga mengaku akan terus melakukan aksi mogok setoran retribusi selama ISS tidak melibatkan dinas perhubungan (dishub) untuk mendampingi penarikan retribusi ke jukir.

Baca juga:
10 Titik Parkir di Surabaya Ini Gunakan Pembayaran QRIS

"Kita juga meminta dishub mendampingi ISS dalam hal penarikan retribusi. Seperti yang kita tahu bahwa ISS selama ini sejak penandatanganan perjanjian kerjasama belum menyetorkan hasil retribusi parkir ke Pemda. Intinya kita mau setor kalau pihak ISS didampingi oleh dishub," tambahnya.

Sementara Ismail, salah satu pengurus Paguyuban Parkir Sidoarjo menuntut ISS segera menetapkan kebijakan yang saklek dan merata di tiap titik parkir agar tak membuat gaduh para jukir.

"Tumpang tindih uang setoran dengan nominal yang berbeda-beda tiap titik parkir dan gaji para jukir yang tak diberikan, menjadi pemicu ketidaknyamanan para jukir," terang Ismail.

Dia juga mengaku keberatan jika fakta di lapangan ISS belum pernah menyetorkan hasil parkir ke pemda.

Baca juga:
Hari Pertama Parkir Nontunai di Surabaya, Dishub Masih Izinkan Bayar Tunai

"Komitmen ISS dan jukir belum jelas, apalagi soal setor ke pemda. Ini yang membuat kami jengkel," ungkap dia.

Pria berpawakan tinggi besar ini juga menegaskan bakal menggelar aksi demo dengan melibatkan 500 juru parkir se Sidoarjo dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat kami akan menggelar aksi untuk menuntut kembalikan pengelolaan parkir ke dishub," pungkasnya.