jatimnow.com - Ribuan pesilat berlaga di Kejuaraan Nasional Pelajar VI Silat Perisai Diri di GOR Gajah Mada, Kota Batu, 18-22 Desember 2022.
Kejurnas itu memperebutkan Piala Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk tingkat SMA dan Piala KGPAA Paku Alam X untuk tingkat SMP dan SD.
Ketua Panitia, Agus Zailudin mengatakan total ada 1.377 peserta terdiri dari 804 putra dan 573 putri berasal dari 248 sekolah yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur mengikuti kejurnas.
"Kejurnas ini sangat berarti bagi para pelajar pasca-pandemi Covid-19. Ketika sekolah sudah berlangsung tatap muka dan kegiatan ekstra kurikuler termasuk pencak silat mulai diizinkan maka kami juga mulai menggelar kejurnas pelajar yang telah kami mulai sejak tahun 2012 silam," katanya, Selasa (20/12/2022).
Untuk nomor-nomor yang dipertandingkan adalah tanding bebas Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), tanding versi Perisai Diri, kerapian teknik tangan kosong, kerapian teknik bersenjata, dan seni tunggal IPSI.
Baca juga:
Pesilat Jatim Zein Fauzi Menang Telak di Pertandingan Pertama PON XXI 2024
Sementara itu, Ketua Harian Perisai Diri, Nyoman Yamadiputra mengatakan pihaknya ingin memberikan 3 kontribusi pertama yaitu ingin menjadikan sport tourism sehingga yang disasar daerah wisata seperti Kota Batu.
"Kedua yaitu perisai diri ingin mendapatkan lebih banyak lagi atlet untuk mewakili bangsa dan negara. Terbukti saat ini ada beberapa atlet Perisai Diri yang sudah mengikuti SEA Games kemudian di Asian Games," ujarnya.
Ketiga bagaimana Perisai Diri bisa memberikan contoh kepada semua khalayak. Meskipun pencak silat olahraga saling memukul namun bisa tetap rukun semua.
Baca juga:
Turnamen Pecak Silat Kapolres Cup 2024, Cara Polres Bojonegoro Jaga Kamtibmas
"Ajang ini merupakan wadah silaturahmi berkumpul dan menjaga kerukunan antara satu dengan yang lain. Sehingga dengan adanya event ini kita di persaudarakan dan menjadi keluarga sembari mengejar prestasi," ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olah Raga (Dispora) Jawa Timur, Pulung Chausar berharap Kejurnas ini bisa menjadikan ajang pencarian bibit-bibit unggul serta ajang silaturahmi.
"Selain prestasi kerukunan juga tercipta untuk pencak silat Indonesia. Apalagi silat merupakan budaya bangsa yang harus dilestarikan, dijaga, dan dikembangkan," tutupnya.