Pixel Codejatimnow.com

Jombang Punya 5.157 Ha Lahan Tembakau, Bupati Instruksikan Gali Potensi demi PAD

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab saat meresmikan gudang tembakau, di Desa Bendungan, Kecamatan Kudu. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab saat meresmikan gudang tembakau, di Desa Bendungan, Kecamatan Kudu. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tanaman tembakau masih menjadi pilihan utama bagi para petani di wilayah utara Brantas, Kabupaten Jombang. Sedikitnya ada 5 kecamatan yang memiliki yang memiliki lahan untuk tanaman tembakau.

Untuk itu, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab mengintruksikan pada dinas terkait untuk menggali potensi tanaman tembakau. Sehingga bisa menambah pemasukan asli daerah (PAD).

Menurut keterangan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Mochamad Roni, pada tahun 2022 saja luasan tanam tembakau mencapai 5.157 hektare.

"Sejumlah kecamatan di Jombang menjadi sentra tanaman bahan baku rokok. Yang nilai dari hasil penjualan mencapai ratusan miliar rupiah," ungkapnya, Rabu (21/12/2022).

Lebih lanjut ia menjelaskan lima kecamatan yang menjadi sentra tembakau adalah, Kecamatan Kabuh, Kudu, Ploso, Ngusikan dan Plandaan.

"Luas tanam data terbaru 5.157 ton dengan total hasil produksi mencapai 34 ribu ton," ucapnya.

Ia merinci, luasan lahan tersebut paling banyak berada di Kecamatan Kabuh yang luasnya mencapai kurang lebih 2.400 hektare. Selanjutnya, Kecamatan Ploso seluas 1.065 hektare. Sisanya di Kecamatan Kudu, Plandaan dan Ngusikan.

"Paling sedikit luasan tanam tembakau di Kecamatan Ngusikan seluas 67 hektare," katanya.

Baca juga:
Fakta Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

Ia menjelaskan total produksi tanaman tembakau ini mencapai 34 ribu ton. Untuk penjualannya ada beberapa macam.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Mochamad Roni.(Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Mochamad Roni.(Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

"Dijual dalam bentuk daun tembakau basah dengan kisaran harga 3 ribu rupiah sampai Rp5 ribu. Bila diambil harga termurah Rp3 ribu, maka nilai kapital yang diperoleh mencapai Rp102 miliar," jelasnya.

"Beda jika dijual dalam bentuk rajangan kasar, rajangan halus atau janturan yang harganya jauh lebih tinggi, bisa dipastikan jauh lebih tinggi kapital didapat," tegasnya.

Baca juga:
8 Caleg Lolos DPRD Jatim dari Dapil 10, Ada Istri Mantan Wabup Jombang

Sementara itu, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab, menerangkan tembakau sebagai tanaman pertanian perkebunan yang berpotensi tinggi.

"Dinas harus memberikan perhatian serius. Pasar potensial, ada 2 buyer langganan tembakau Jombang," terang Bupati.

Untuk itu, dinas terkait bisa memaksimalkan hasil cukai dari konsumsi rokok, sebagai pendapatan daerah untuk memberikan bantuan kepada petani tembakau.

"Dana bagi hasil cukai untuk pembangunan gudang tembakau, timbangan motor roda tiga, alat perajangan. Selain itu, Dinas bisa memfasilitasi jejaring pemasaran antara pembeli dan petani agar terjalin komunikasi," pungkasnya.