Pixel Codejatimnow.com

Belasan Ribu Warga di Tulungagung Dinyatakan Suspek TBC

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menemukan belasan ribu kasus suspek Tuberkolosis (TBC) sepanjang Tahun 2022.

Berdasarkan hasil penelusuran, sebanyak 12.384 warga dinyatakan sebagai suspek TBC. Dari jumlah ini terdapat 1.322 yang terkonfirmasi positif TBC. Para pasien kini sudah ditangani dan diobati. Angka kesembuhan penyakit TBC di Tulungagung sendiri mencapain 90 persen.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka mengatakan, untuk tahun ini mereka mendapatkan target temuan suspec TBC sebanyak 13.249 orang.

Dari jumlah itu sudah terpenuhi sekitar 93 persen. Capaian ini tak lepas dari beberapa indikator utama dalam pelayanan TBC. Salah satunya indikator Standart Pelayanan Minimal (SPM) Tulungagung.

"Hasilnya kita menemukan jumlah suspek TBC 12.384 atau sekitar 93 persen dari target," ujar Didik, Jumat (23/12/2022).

Selama ini, pemberantasan TBC sering kali menghadapi sejumlah kendala. Di antaranya tingkat ketelatenan pasien dalam menjalani proses pengobatan. Hal ini dikarenakan proses pengobatan dan terapi pasien TBC membutuhkan waktu lama dan harus minum obat teratur tanpa putus.

Baca juga:
Kasus TBC di Sidoarjo Terus Meningkat, Ini Penjelasan Plt. Kepala Dinkes

Program pengobatan ini minimal berlangsung selama 6 bulan. Dalam kurun waktu tersebut mereka harus mengonsumsi obat tanpa putus.

"Biasanya tiga bulan pertama itu pasien sudah mulai membaik, batuknya berkurang, berat badannya meningkat, nafsu makan juga membaik, sesak nafas hilang. Dianggap itu sudah sembuh, padahal bakterinya baru klenger saja. Akhirnya pasien berhenti minum obat," papar dia.

Sementara Ketua Yayasan Bhayu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Tulungagung, Cut Mala Hayati Anshari menerangkan, pihaknya kini telah melakukan pelatihan kader untuk membantu penanganan penyakit TBC.

Baca juga:
Ambisi RSUD dr Harjono Ponorogo di Perayaan HUT ke-106

Mereka akan disiapkan di 32 puskesmas. Para kader ini akan melakukan penelusuran untuk menemukan pasien TBC. Selain itu mereka juga melakukan pendampingan berobat kepada pasien hingga dinyatakan sembuh.

"Sesuai terget pemerintah Tahun 2030 Tulungagung bebas TBC," pungkasnya.