Pixel Code jatimnow.com

Duh! Sidoarjo Peringkat 3 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Zainul Fajar
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Sidoarjo drg. Syaf Satriawarman. (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Sidoarjo drg. Syaf Satriawarman. (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sidoarjo menjadi wilayah kabupaten/kota nomor tiga tertinggi di Jawa Timur dengan kasus kekerasan seksual dan anak.

Hal itu berdasar pada Data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Selama kurun waktu Januari 2022 hingga hari ini tercatat total 162 kasus. Di Jawa Timur sendiri total ada 2.147 kasus dengan rincian 420 korban laki-laki dan 1.949 korban perempuan.

Sementara pada data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo mencatat bahwa pada tahun 2021 lalu jumlah kasus di angka 142.

Kepala Dinas P3AKB Sidoarjo drg. Syaf Satriawarman saat dikonfirmasi mengakui bahwa kasus di Sidoarjo memang terbilang cukup tinggi.

Ia menjelaskan data di Sidoarjo bisa tinggi karena sistem pelaporan terkait kasus tersebut terbilang bagus.

Baca juga:
Aktivis di Bangkalan Bentuk Tim Pendampingan Cegah Kekerasan Seksual

"Tinggi karena banyak yang mau melapor," ujar Syaf.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo itu menyebutkan bahwa hingga saat ini pihaknya juga tetap berupaya menekan angka tersebut.

Upaya yang menjadi komitmennya yakni semua kasus yang dilaporkan harus bisa diselesaikan, baik secara perlindungan hukum, mediasi maupun psikologis.

Baca juga:
DPPPA Lamongan Catat 15 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Awal 2024

Syaf juga menambahkan bahwa faktor ekonomi menjadi faktor pemicu kekerasan pada perempuan, sedangkan faktor seksual lebih banyak terjadi pada anak.

“Prinsip kami, semua laporan harus selesai,” pungkasnya.