jatimnow.com - Terkait insiden santri terbakar, Pengurus Pondok Pesantren Al-Berr memberikan klarifikasi dan menjelaska duduk perkara insiden kecelakan yang dinilai tidak disengaja tersebut.
Ustaz Abdul Azziz, selaku Pembina Pengurus Pondok Pesantren Al-Berr, mengatakan bahwa narasi yang mengatakan santri senior menyiram bensin dan membakar santri junior itu tidak benar.
"Kami ingin mengklarifikasi bahwa berita santri bakar santri itu tidak benar. Kejadian ini murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan. Tidak ada dari seorang santri yang punya niat seperti itu," jelas Ustaz Abdul Azziz, Senin (2/1/2022).
Azziz mengakui pemicu kejadian tersebut bermula ketika korban INF (13) tepergok melakukan dugaan pencurian dengan membobol lemari teman sekamarnya dan mengambil dompet di lemari tersebut.
"Yang memergoki aksi INF adalah pengurus pondok. Jadi seusai salat maghrib semua santri wajib mengaji di kelas. Pengurus pondok yang patroli keliling kamar, mendapati INF sendirian di dalam kamarnya dan membuka lemari kawannya. Saat ditanya, INF mengaku sedang mengembalikan uang temannya yang sempat dulu dicurinya," terangnya.
Mendapati pengakuan INF, ia pun pantas menyuruhnya cepat meninggalkan kamar dan segera pergi mengaji. Setelahnya, pengurus pondok yang memergoki aksi INF memberitahukan kepada wali kamar santri dan kepala pondok.
Berdasar hasil musyawarah pengurus, menugaskan wali kamar santri dan ketua kamar untuk menanyai INF perihal berapa uang teman-teman santri yang sudah dicurinya. Hasil catatan riwayat pencurian itu kemudian rencananya akan diberikan ke orang tua INF untuk diganti rugi.
"Kepala pondok sudah memberikan arahan seperti itu, tapi dalam pelaksanaannya terjadi insiden yang tidak diharapkan," lanjutnya.
Dalan proses menanyai INF, diketahui uang yang dicuri INF ini cukup banyak dan merata di berbagai kamar santri.
Baca juga:
Program IKI PESAT Jangkau 1.419 Ponpes, Gubernur Khofifah: Bukti Komitmen Kami
Kemudian tiba-tiba datang santri senior yang berasal dari tetangga kamar yang berinisial MAM (16), sambil marah-marah dan menanyakan kepada INF apakah ia juga yang mengambil uangnya yang hilang dalam lemari.
Di tengah ketegangan itu, tiba-tiba ada seorang santri kawan dari MAM, melemparkan botol plastik berisi bensin ke tembok dan percikannya mengenai INF.
Anggota dan ketua kamar pun coba menenangkan MAM dan menyingkirkan botol sisa berisi bensin itu. Akan tetapi MAM tidak berhenti di situ. Ia mengambil korek api bensol dan kembali menakut-nakuti INF untuk mengakui apa saja yang sudah dicurinya. Jika tidak, MAM akan membakarnya.
Namun, usaha menakut-nakuti sambil mengintrogasi itu berbuah petaka. Korek api tersulut dan api merambat cepat sampai membakar korban.
Korban yang terbakar kemudian berlari keluar kamar sambil berteriak minta tolong. Untung saja beberapa santri yang berada di luar kamar berhasil menolong memadamkan api yang membakar korban.
Baca juga:
KPAI di Lamongan Desak Pemenuhan Rehabilitas Psikologis Korban Kekerasan Seksual
"Dalam keadaan syok tersebut, kepala pondok yang mendapat kabar itu langsung membawa INF ke RS Mitra Medika Pandaan untuk penanganan medis luka bakar dan melapor ke kepolisian," terangnya.
Terkait perkembangan penanganan kasus, Azziz menegaskan Pengurus dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Berr memasrahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian.
"Sebagai masyatakat yang taat hukum, kami berusaha sekooperatif mungkin. Buktinya yang melaporkan kejadian kecelakaan ini ke polisi adalah pihak pondok, bukan keluarga korban. Pondok pun menjamin biaya pengobatan korban di RS dan keluarga MAM juga bersedia membantu," tandasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-54200-klarifikasi-ponpes-al-berr-pasuruan-terkait-insiden-santri-terbakar