Pixel Codejatimnow.com

Ini Pentingnya Pelabaran Jalan Ir Soekarno Kota Batu

Editor : Rochman Arief  Reporter : Achmad Titan
Jalan Ir Soekarno yang menghubungkan Desa Pendem dengan Jalan Dewi Sartika Kota Batu perlu dilebarkan. (foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Jalan Ir Soekarno yang menghubungkan Desa Pendem dengan Jalan Dewi Sartika Kota Batu perlu dilebarkan. (foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pelebaran Jalan Ir. Soekarno-Pattimura Kota Batu bakal direalisasikan tahun 2023. Program pelebaran jalan tersebut telah masuk dalam Perpres 80 Tahun 2019 tentang pelebaran jalan di daerah Pendem, Kota Batu.

Pelebaran jalan Ir. Soekarno-Pattimura menggunakan box culvert tersebut mendesak agar segera direalisasikan. Pasalnya setiap akhir pekan maupun musim libur, kemacetan menjadi pekerjaan rumah pemerintah setempat.

Rencana pelebaran Jalan Ir. Soekarno-Pattimura mendapat dukungan warga. Salah satunya Anton Herdisaputra yang sangat setuju Jalan Ir. Soekarno dilebarkan. Pasalnya ia kerap terdampak kemacetan jika hendak pulang maupun pergi dari rumahnya yang berada di Desa Mojorejo.

"Sangat setuju (pelabaran), kalau bisa sesegera mungkin. Soalnya setiap weekend dan libur panjang macet parah mulai pertigaan Pendem sampai Jalan Dewi Sartika Pasar Besar. Pernah saya dari rumah ke tempat kerja di Jalan Imam Bonjol harus menempuh waktu satu jam lebih. Padahal biasanya cukup 10-15 menit, itu sudah sampai," ungkapnya, Selasa (10/1/2023).

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari juga mendukung pelebaran Jalan Ir. Soekarno. Menurutnya pelebaran jalan utama menuju Kota Wisata Batu sangat perlu dilakukan untuk mengurai kemacetan.

"Kami sangat mendukung penuh program pemerintah yang tertuang dalam Perpres 80 Tahun 2019 tentang Pelebaran Jalan Pendem Batu. Kami rasa program itu perlu didukung untuk mengurai kemacetan di Kota Batu," katanya.

Program pelebaran jalan tersebut bukan hanya untuk mengurai kemacetan, tapi juga untuk meningkatkan efektivitas waktu tempuh perjalanan bagi warga Kota Batu.

"Jadi pelebaran jalan protokol milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu sangat perlu sekali. Bukan hanya mengurai kemacetan, tapi juga untuk meningkatkan efektivitas waktu tempuh perjalanan. Terutama untuk memperlancar distribusi atau pengiriman hasil produk pertanian maupun UMKM," bebernya.

Namun agar program tersebut tidak merugikan masyarakat, Khamim meminta ada kajian dan disosialisasikan kepada warga. Terutama yang terdampak pelebaran jalan, agar tidak menimbulkan masalah baru saat program berjalan.

Sementara itu, Kepala Desa Beji, Deny Cahyono menyampaikan bahwa ia masih belum mendapatkan sosialisasi tentang rencana pelebaran Jalan Ir. Soekarno. Pihaknya berharap Pemkot Batu segera melakukan sosialisasi terkait rencana tersebut.

"Kami masih menunggu sosialisasi pelebaran Jalan Ir. Soekarno. Apalagi pelebaran itu akan melalui beberapa desa/kelurahan seperti Dadaprejo, Mojorejo dan Beji. Kami ingin diajak rembug, karena kita belum tahu persis rencana iu seperti apa," terangnya.

Sebelumnya disampaikan Plh Wali Kota Batu, Zadim Effisien yang menjelaskan pihaknya telah menggelar rapat tentang percepatan pembangunan block culvert Jalan Ir Soekarno mengacu Perpres 80 Tahun 2019 tentang Pelebaran Jalan Pendem Batu.

"Agar segera bisa direalisasikan, saya telah meminta agar asisten 2 bersama OPD terkait menggelar rapat bersama. Adapun hasil rapat bisa dilaporkan ke Pemprov Jatim agar segera ditindaklanjuti," paparnya.

Adapun OPD terkait Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) dan Bagian Pembangunan.

Diungkapnya bahwa pelebaran Jalan Ir Soekarno menggunakan box culvert mendesak untuk segera direalisasikan. Pasalnya setiap musim libur kemacetan menjadi permasalahan yang selalu terjadi.

"Harapannya agar wisatawan tidak terjebak kemacetan yang cukup panjang. Mengingat volume kendaraan saat musim libur di Kota Batu mengalami kenaikan. Kami mencatat saat pergantian tahun 2020-2021 saja kendaraan yang masuk ke Kota Batu mencapai 500 ribu, dan berdampak kemacetan di jalur utama," terangnya.

Apalagi, lanjut Zadim, program tersebut sebelumnya sudah masuk dalam RPJMD Kota Batu tahun 2017-2022. Namun karena pandemi harus mundur dan dilakukan peninjuan kembali. Sedangkan untuk anggarannya berada di Pemerintah Provinsi Jatim.

"Karena anggaran atau yang mengerjakan Pemprov Jatim. Maka kami jembut bola dengan melakukan rapat internal. Hasil rapat yang dipimpin asisten 2 tentang pembangunan box culvert segera dikoordinasikan secara intensif dengan PUPR (Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya) Jatim. Nah, setelah dicek dinas teknis terkait di Pemprov Jatim anggarannya membengkak dari Rp75 miliar menjadi Rp111 miliar. Itu belum pembebasan lahan 39 bidang," tutupnya.

Baca juga:
Investasi Naik 28,9 Persen, Pj Wali Kota Batu: Tertinggi Sektor Pariwisata