Pixel Codejatimnow.com

Ketika Para Pimpinan Perguruan Silat di Jombang Bertemu

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Elok Aprianto
Pertemuan antara pimpinan perguruan silat dan forkopimda Jombang (Foto-foto: Elok Pribadi/jatimnow.com)
Pertemuan antara pimpinan perguruan silat dan forkopimda Jombang (Foto-foto: Elok Pribadi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Merespon konflik horizontal antar pendekar, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jombang bertemu dengan para pimpinan perguruan silat, Rabu (11/1/2023).

Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Jombang, Purwanto mengatakan, pertemuan ini untuk merespon konflik horizontal yang ditimbulkan oknum perguruan silat, demi terciptanya kondusivitas wilayah jelang tahun politik.

Dia menyebut, langkah respon cepat ini dilakukan agar konflik horizontal antar pendekar tidak menjadi liar.

"Kalau kami forkopimda tidak segera merespon ini, akan menjadi sesuatu yang semakin liar. Oleh karena itu kami bersama pak kapolres, forkopimda lainnya menginisiasi pelaksanaan forum silaturahmi ini," terang Purwanto.

Dia menegaskan, kegiatan ini sebenarnya rutin. Namun pada pertemuan kali ini merupakan kegiatan insidentil untuk merespon konflik horizontal antar pendekar perguruan silat.

"Langkah-langkah ini dilakukan dengan cepat untuk mengantisipasi, agar kita semakin rukun, damai dan bersatu," tambahnya.

Purwanto menambahkan, jika nantinya konflik ini tidak bisa dihindari dan masuk ke ranah hukum, maka proses penegakan hukum akan ditegakkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca juga:
4 Pelaku Pengeroyokan di Jalan Tunjungan Surabaya, Pukul Korban dengan Palu

Dalam pertemuan ini, lanjutnya, telah disepakati untuk bersama-sama menjaga kondusivitas Jombang.

"Yang disepakati kita menciptakan rukun damai di Jombang, baik pengurus pencak silat, pengurus, anggota hingga ke akar-akarnya. Karena yang paling mudah digosok-gosok ini kan antar perguruan pencak silat, karena ada kejadian," papar dia.

Sementara Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat menjelaskan, ada 24 perguruan silat yang telah melakukan kesepakatan bersama untuk menjaga kondusivitas.

Baca juga:
139 Pesilat Digelandang Polisi Saat Hendak Kopdar di Surabaya

"Kita sudah identifikasi, baik dari segi perizinan maupun lainnya. Dan kita sudah komunikasikan, baik massa, waktu dan tempat. Ini semua demi kondusivitas," terang dia.

Dia menjelaskan, sesuai standar operasional prosedur (SOP), petugas akan melakukan tindakan tegas terukur bila nyawa petugas terancam bahaya, saat konflik horizontal antar pendekar terjadi.

"Tembak di tempat ini kan ada upaya melawan, dan membahayakan nyawa petugas. Dan ini yang ingin kita sampaikan kepada oknum, agar tidak membuat provokasi. Dan ini juga sudah komitmen kami di forkopimda. Jika ada oknum yang berusaha memprovokasi, akan kami tindak tegas," pungkasnya.