Pixel Codejatimnow.com

Wow! Penjual Bubur di Surabaya Ini Kuasai 3 Bahasa Asing

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Rama Indra S.P
Faiz Tosal. (Foto-foto: Rama Indra/jatimnow.com)
Faiz Tosal. (Foto-foto: Rama Indra/jatimnow.com)

jatimnow.com - Siapa sangka di Kota Surabaya ini ada penjual bubur kacang hijau yang fasih 3 bahasa asing sekaligus; Inggris, Jepang dan Korea.

Namanya Faiz Tosal (54), pria berdarah Madura yang telah lahir dan menetap di Kota Surabaya. Ia tinggal di Jalan Kranggan, Gang 5, Nomor 6, Sawahan, Kota Surabaya.

Setiap hari Faiz Tosal bekerja sebagai penjual bubur kacang hijau di Jalan Kranggan, Sawahan. Di sebelah selatan pusat perbelanjaan BG Junction Surabaya.

Ia fasih berbicara menggunakan 3 bahasa asing sekaligus. Dengan kepiawaian bahasa, ia kerap sekali menebar candaan atau memberikan edukasi kepada setiap pelajar yang mampir jajan bubur, di lapak kepunyaannya.

Faiz mengaku, dirinya adalah seorang tamatan bangku sekolah dasar (SD). Bisa mengerti bermacam bahasa asing pun tidak pernah direncanakannya. Ia berkenalan dengan bahasa asing dimulai saat merantau di Bali pada tahun 1986.

"Pada tahun 1986 saya diajak orang tua merantau ke Bali. Saya berjualan minuman kemasan kepada turis-turis," terang Faiz saat ditemui jatimnow.com, Kamis (12/1/2023).

Dengan tempaan lingkungan hidup di Bali, tepatnya Pantai Kuta, Faiz memulai belajar otodidak dari mulut para turis, mencatat dan menghafal kosakata asing. Hal itu dilakukan Faiz secara konsisten. Dengan target 1 hari harus bisa hafal 5 kosakata baru.

Ia mengaku tidak mau belajar ketika itu didapatkan gratis atau cuma-cuma. Di sana, minuman gratis ia berikan kepada bule yang mau mengajarkan 5 atau lebih kosakata kepadanya, sebagai imbalan.

Baca juga:
3 Keunggulan Belajar di Kampung Inggris Pare, Ini Cara Daftarnya

"Alasannya sederhana, saat saya belajar tidak mau mengeluarkan sepeserpun, maka saya saya akan menganggap enteng suatu hal tersebut," ungkapnya.

Sampai dengan 6 tahun berlalu, buah manis paham akan bahasa Inggris itu didapatkan oleh Faiz. Tak puas sampai disitu ia berlanjut menyelami bahasa Jepang dan Korea.

Bapak berputra satu itu menyampaikan pesan, bagi siapapun pelajar yang ingin menguasai bahasa asing, harus memperhatikan 3 hal. Diantaranya tekun, berani, dan sering diulang.

"Modal uang kalau tidak ada ketekunan, maka bisa tenggat di tengah jalan. Keberanian harus punya, dan terpenting praktek serta sering diulang-ulang," tuturnya.

Halangan bagi orang belajar pasti ada. Harus tahan banting tahan malu. Ia mengaku, selama 20 tahun di Bali sudah banyak pengalaman pahit yang ia telan.

Baca juga:
Pertumbuhan Pesat Kampung Inggris Pare, Kurikulum yang Beragam jadi Ciri Khas

"Menimba bahasa di Kuta selama 20 tahun dan Timor Leste selama setengah tahun. Sementara waktu itu cobaan tidak pernah absen," ungkap dia.

Sempat juga Faiz dikerjai oleh para turis hingga pernah dipiting sama tentara angkatan laut Navy Amerika. Menurutnya itu sudah menjadi konsekuensi.

Sekadar informasi, setelah perjalanan panjang di tanah rantau, sejak 3 tahun terakhir Faiz Tosal kini menekuni usaha bubur kacang hijau di Surabaya.

Walaupun sampai detik ini masih sering turis-turis relasi di masa lampau yang berkunjung di kediamannya, sembari mengajaknya jalan-jalan sebagai penerjemah.