Pixel Codejatimnow.com

Cerita Perencanaan di Balik Lapas Sebelum Perampokan Walikota Blitar Terjadi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Tiga dari lima komplotan perampok walikota Blitar diamankan di Mapolda Jatim (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Tiga dari lima komplotan perampok walikota Blitar diamankan di Mapolda Jatim (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

jatimnow.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sragen menjadi tempat 5 pelaku untuk merencanakan perampokan terhadap Wali Kota Blitar Santoso di rumah dinasnya.

Dari lima pelaku, tiga di antaranya telah diringkus oleh Tim Subdit Jatanras Polda Jatim yang dipimpin Kasubdit AKBP Lintar Mahardono.

Ketiga pelaku yang ditangkap itu adalah Mujiadi, asal Lumajang; Ali asal Jombang dan Asmuri dari Lampung Timur.

Berdasarkan catatan kepolisian, tersangka Mujiadi sudah 5 kali masuk penjara dengan kasus serupa, yaitu perampokan. Juga pernah terjerat kasus narkoba dan penganiayaan. Sementara tersangka Asmuri dan Ali pernah masuk penjara tiga kali, juga dengan kasus yang sama.

"Kasus ini tidak berhenti, kita masih kembangkan karena dua tersangka lain masih dalam pengejaran, termasuk untuk mengungkap motif peristiwa sebenarnya," ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto dalam konferensi pers di Mapolda Jatim pada Kamis (12/1/2023).

Sementara Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto menambahkan, setelah melakukan perampokan, komplotan ini berpindah-pindah tempat untuk menghindari sergapan polisi. Mereka juga disebut sangat lihai membaca situasi dalam pelarian.

Baca juga:
Misteri Kematian Saksi Dugaan Perampokan Sadis di Gresik, Diracun?

"Karena lima pelaku yang telah kita identifikasi itu cukup lihai melarikan diri. Setelah melakukan tindak kejahatan, mereka langsung mobile (bergerak) dari satu tempat ke tempat lain," ungkap Totok.

Totok menyebut, aksi perampokan yang dilakukan komplotan ini bukan kali pertama. Berdasarkan pendalaman, pada 14 November 2022, komplotan ini merampok gudang distributor PT Gudang Garam di Pasuruan.

"Lima tersangka ini juga melakukan curas pada 14 November 2022 di Pasuruan, di dalam gudang distributor milik Gudang Garam. Waktu itu kerugian mencapai Rp200 juta. Ini satu rangkaian," papar dia.

Baca juga:
Saksi Kasus Dugaan Perampokan Gresik Ditemukan Meninggal di Ladang Jagung

Saat ini, lanjut Totok, tim masih akan terus melakukan pengembangan. Memburu dua terangka lain yang masih belum tertangkap.

"Keberadaannya sudah kita identifikasi. Mudah-mudahan hari ini, besok atau lusa, dapat kita amankan," pungkas Alumni Akpol 1994 tersebut.