Pixel Code jatimnow.com

Kagumnya Mahasiswa Australia saat Sambangi Kampung Hidroponik Surabaya

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Rama Indra S.P
Beberapa mahasiswa dari Australia saat menyambangi Kampung Hidroponik Medayu Utara, Rungkut, Surabaya (Foto-foto: Rama Indra/jatimnow.com)
Beberapa mahasiswa dari Australia saat menyambangi Kampung Hidroponik Medayu Utara, Rungkut, Surabaya (Foto-foto: Rama Indra/jatimnow.com)

jatimnow.com - 23 orang yang terdiri dari mahasiswa dan dosen asal Australia menyambangi Kampung Hidroponik Medayu Utara, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jumat (13/1/2023).

Kampung inspiratif itu merupakan binaan Universitas Airlangga (Unair). Di sini, setiap pekarangan rumah warga dipenuhi beragam tanaman hidroponik.

Ketua RW 12 Medayu Utara, Agus Tri Mulyo mengatakan, kunjungan dari Australia itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi warganya.

"Dirintis sejak Tahun 2019, kampung hidroponik ini berada di RW 12 dan tersebar di 5 RT mulai 3 sampai 5," ungkap pria berumur 50 tahun tersebut kepada jatimnow.com.

Menurut Agus, kampung hidroponik ini dikembangkan warga bersama civitas akademika Unair, hingga berkembang pesat dan melahirkan banyak produk.

Baca juga:
Pj Wali Kota Probolinggo Bakal Kembangkan Melon Hidroponik di Lahan Aset Pemkot

"Dari tumbuhan yang ditanam terutamanya bunga telang, ini mampu menghasilkan skincare dan beragam pruduk makanan. Ada bank sampah, eco enzim, hidroponik," papar dia.

Sementara Dosen Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, Corie Indria Prasasti (41) menjelaskan, kunjungan mahasiswa asing ini adalah program student inbound dengan nama new colombo plant.

"Keseluruhan adalah mahasiswa dan dosen dari Federation Universitas Australia, melihat mempelajari tempat-tempat yang menjadi binaan dari kampus Unair," ungkap Corie.

Baca juga:
Pasutri di Lamongan Sukses Usaha Hidroponik Sayur Mayur, Simak Kiat-kiatnya!

Dia menyebut, melalui kunjungan ini, warga dan mahasiswa dapat mengetahui bahwa sampah domestik bisa bernilai ekonomis.

"Istilahkan sampah bukan sebagai sampah lagi, melainkan sumber daya ekonomi. Dan untuk mahasiswa jangan sekedar memahami praktik teori, melainkan ikut turun ke bawah memberdayakan," pungkasnya.