Pixel Code jatimnow.com

Tangis Haru Warnai Pemulangan Anggota Gengster Pelajar di Surabaya

Editor : Rochman Arief   Reporter : Rama Indra S.P
Sejumlah orang tua terlihat menangis ketika anaknya yang tergabung gengster dipulangkan  di Polsek Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/1/2023). (foto: Rama Indra Surya/jatimnow.com)
Sejumlah orang tua terlihat menangis ketika anaknya yang tergabung gengster dipulangkan di Polsek Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/1/2023). (foto: Rama Indra Surya/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tangis haru mewarnai proses pemulangan delapan pelajar yang tergabung dalam dua gengster ke orang tua masing-masing.

Sejumlah orang tua hanya bisa menangis ketika anak-anaknya meminta maaf sambil bersimpuh, dan dibebaskan dari hukuman di Polsek Wonocolo, Surabaya, Kamis (19/1/2023)

Delapan pelajar tergabung dalam dua gengster yang masing-masing Pasukan Lima Menit dan Tim Orang Sinting. Selain itu, ke-8 anggota ini berasal dari Surabaya dan Pasuruan.

Kapolsek Wonocolo, Kompol Bayu Halim mengatakan, pemulangan ini sebagai warning kepada para orang tua agar lebih memperhatikan anak-anaknya.

"Mereka ini adalah aset generasi penerus, yang harus dijaga dan diarahkan ke arah yang lebih baik," kata Bayu, Kamis (19/1/23).

Baca juga:
Laskar Kamil Gelar Deklarasi Pemenangan Khofifah - Emil di Pasuruan

Delapan pelajar anggota gangster ini ditangkap saat sedang berpesta minum miras jenis ciu. Bahkan diketahui jika delapan pelajar ini bersiap menggelar tawuran dan diketahui membawa dua celurit berukuran raksasa dan satu celurit palsu.

"Bapak dan Ibu, kejadian ini jangan sampai kembali terulang. Dan saya ingatkan adik-adik bila terulang tidak bisa lagi kami toleransi," jelasnya.

Baca juga:
BG Skin Beri Solusi Urai Masalah Sampah Plastik di Pasuruan

Adapun inisial pelaku yang dipulangkan ialah ANA (17), MA (16), MH (15), WG (16), SM (17), yang berasal dari Pasuruan. Sedangkan pelajar asal Surabaya masing-masing berinisial GZ (16) Nginden, FL (15) Jalan Manyar Sabrangan, SL (15) Kuntisari.

"Ke depan, anak anak ini akan kita lakukan pembinaan, dikarenakan masih di bawah umur. Selanjutnya akan diberi pembinaan di sekolah masing-masing," pungkasnya.