Pixel Code jatimnow.com

Hal Sepele Picu Pembunuhan Wanita di Tulungagung, Begini Akhir Pelarian Pelaku

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Bramanta Pamungkas
Pelaku pembunuhan wanita diamankan di Mapolres Tulungagung (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Pelaku pembunuhan wanita diamankan di Mapolres Tulungagung (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Mustakim (26), pelaku pembunuhan terhadap AK (24), wanita asal Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung ditangkap saat bersembunyi di Blitar.

Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra mengatakan, pelaku yang merupakan warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Sumbergempol itu adalah mantan pacar korban. Namun, pelaku sempat kembali menjalin hubungan dengan korban, tapi tanpa status.

Agung menyebut, pembunuhan dilakukan pelaku karena tersinggung dengan ucapan korban, yang dinilai menghina orangtuanya. Pelaku juga cemburu kepada korban yang dekat dengan pria lain.

Setelah mengantarkan korban pulang, pelaku lalu pulang ke rumah. Dalam kondisi setengah mabuk minuman keras (miras), pelaku kembali ke rumah korban dengan berjalan kaki sambil membawa sebuah parang. Dia lalu masuk ke rumah korban melalui genting.

"Pelaku sempat pulang ke rumah dan meminum dua gelas air putih, lalu kembali ke rumah korban dengan berjalan kaki dan membawa parang," ujar Agung, Jumat (20/1/2023).

Alumni Akpol 2013 ini menambahkan, setelah membunuh korban, pelaku mengaku kebingungan. Pelaku lalu membuang parang ke sungai di depan rumah korban.

Baca juga:
Polisi Temukan Motor di Jembatan Mojoroto Kediri, Diduga Milik Mayat Wanita Berbaju Tidur

Tak hanya itu, pelaku juga mengambil salah satu handphone korban untuk mengetahui isi chat-nya. Namun karena tidak berhasil dibuka, handphone tersebut juga dibuang ke sungai. Dia kemudian berjalan kaki ke arah Blitar dan Malang untuk bersembunyi.

"Karena pelaku tidak memiliki uang, dia kabur dari rumah korban dengan jalan kaki. Pelariannya dimulai di Kecamatan Ngunut, Tulungagung, kemudian Blitar. Ketika di Blitar, dia mencari uang dengan mencari rosok, dan sempat kabur ke Malang kemudian kembali ke Blitar lagi," papar Agung.

Menurut Agung, pembunuhan tersebut telah direncanakan pelaku, sejaka dia dan korban berada di pantai. Keduanya keluar sejak pagi hari dan sempat mengonsumsi miras di sebuah warung, dan melanjutkan di pantai tersebut. Saat hendak pulang dari pantai, pelaku tersinggung dengan ucapan korban.

Baca juga:
Mayat Wanita Berbaju Tidur Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas Kediri

"Ketika berada di pantai, pelaku mau pulang, tetapi korban malah mengejek pelaku. Di mana korban berkata, ngapain pulang duluan, kamu lebih penting mana, saya apa ibumu. Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati," pungkasnya.