Pixel Code jatimnow.com

Pengeroyok 2 Jurnalis di Bojonegoro Belum Terungkap, Kapolda Jatim: Usut Tuntas!

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Zain Ahmad
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto didampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua DPRD Jatim, Kusnadi usai acara FGD Pertambangan. (Foto: Rama Indra jatimnow.com)
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto didampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua DPRD Jatim, Kusnadi usai acara FGD Pertambangan. (Foto: Rama Indra jatimnow.com)

jatimnow.com - 20 hari sudah kasus pengeroyokan terhadap dua jurnalis di Bojonegoro belum terungkap. Padahal, kasus itu sudah dilaporkan ke polisi dan sejumlah saksi telah diperiksa.

Terkait itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto menegaskan akan mengusut tuntas kasus tersebut. Tidak pandang bulu.

"Saat ini masih berproses ya. Kita sedang dalami pelaku-pelakunya. Kita juga sudah mengumpulkan bukti-bukti. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," ungkapnya kepada jatimnow.com usai acara FGD pertambangan Jatim di Hotel Wyndham Surabaya, Selasa (24/1/2023).

Ditanya apakah terduga pelaku merupakan oknum pesilat? Toni mengaku belum mendapat laporan resmi dari Polres Bojonegoro.

"Terkait itu lebih jelasnya bisa langsung konfirmasi ke Polres ya. Yang pasti kita usut tuntas. Tidak ada yang boleh main hakim sendiri," tegasnya.

Dalam hal ini, Toni berpesan agar segala permasalahan diseleseikan dengan kepala dingin. Jangan sampai terjadi keributan bahkan menelan korban jiwa.

"Kordinasi terus kita lakukan, setiap hari. Dari yang terbawah sampai ke atas. Segala unsur. Dengan begitu, tidak ada yang sampai main hakim sendiri, kekerasan. Ini demi menjaga kondusifitas, yang aman dan damai," ujarnya.

Baca juga:
Kejati Jatim Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Kredit Fiktif BNI Jember

Dua jurnalis yang menjadi korban pengeroyokan pada Kamis (5/1/2023) malam itu adalah Misbahul Munir, jurnalis dari media siber jatimnow.com dan Mohamad Rizki dari blokbojonegoro.com.

Keduanya dikeroyok saat menjalankan tugas peliputan aksi konvoi salah satu perguruan silat di Bundaran Adipura Kota Bojonegoro.

Kejadian tersebut bermula saat kedua wartawan berusaha mengambil foto konvoi dan arak-arakan yang dilakukan kelompok massa, di seputaran Bundaran Adipura Kota Bojonegoro.

Baca juga:
Kenek Bus Meninggal dalam Bagasi di Terminal Rajekwesi Bojonegoro

Mengetahui aksi konvoinya difoto, massa langsung melakukan kekerasan dengan memukul dan menendang dua wartawan tersebut. Kedua wartawan itu berhasil menyelamatkan diri dari aksi brutal massa.

Sebelumnya, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Forum Jurnalis Televisi (FJT) Bojonegoro serta Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jatim mengecam aksi pengeroyokan tersebut. Juga meminta polisi hadir untuk mengusut tuntas kasus tersebut.