Pixel Codejatimnow.com

Tanah Samping Jembatan Longsor, Wabup Bojonegoro Ngamuk!

Editor : Rochman Arief  Reporter : Misbahul Munir
Wabup Bojonegoro, Budi Irwanto menunjukkan kerusakan plengseng akibat longsor. (foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Wabup Bojonegoro, Budi Irwanto menunjukkan kerusakan plengseng akibat longsor. (foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tanah samping jembatan Solobagus yang menghubungkan Desa Sumberejo Katong, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro dengan Desa Sologabus Kecamatan Parengan, Tuban, mengalami longsor akibat tergerus derasnya aliran sungai.

Berdasarkan pantauan di lokasi, tembok penahan tanah yang berada di kedua wilayah hampir roboh ke sungai akibat tergerus aliran air. Selain itu, longsornya tanah yang berada di wilayah Desa Sumberejo Katong kian meluas, hingga mendekati pemukiman warga yang berada di atasnya.

Longsornya tanah pada jembatan penghubung dua wilayah itu menjadi perhatian Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto. Ia mengaku prihatin melihat kondisi tanah di samping jembatan yang mengancam pemukiman warga sekitar.

"Dengan adanya longsornya ini, dinas terkait harus bertanggung jawab, karena yang melakukan pengawasan pada waktu itu (proses pengerjaan), ini secepatnya harus dilaksanakan perbaikan," ujar Wawan sapaan akrabnya di sela sidak, Rabu (25/1/2023).

Sebelumnya pada tahun 2021, lanjut Wawan, ia juga telah melakukan peninjauan pada saat proses pengerjaan perbaikan pembangunan jembatan tersebut.

"Pada saat sidak pertama, sudah timbul masalah. Saat itu beberapa warga ada yang mengeluh karena tanah di sekitar jembatan juga ikut tergerus, akibat proses pengerjaan pembangunan jembatan tersebut," bebernya.

Baca juga:
Pj Bupati Bojonegoro Pastikan Stok dan Harga Sembako Aman Jelang Lebaran

Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irwanto saat melakukan sidak ke jembatan sologabus di Desa Sumberejo Katong Kecamatan Trucuk. (foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irwanto saat melakukan sidak ke jembatan sologabus di Desa Sumberejo Katong Kecamatan Trucuk. (foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

Wawan menilai pengerjaan pembangunan jembatan ini diduga dilakukan asal-asalan, dan tidak profesional. Akibatnya tanah di samping jembatan kembali longsor.

"Jangan faktor alam yang selalu disalahkan. Jika sudah tahu kondisi alam dan lingkungan seperti itu, seharusnya dilakukan perencanaan dan perhitungan yang lebih matang," tandasnya.

Baca juga:
Persibo Bojonegoro Dapat Bonus Rp200 Juta, Raih Juara Liga 3 Jatim

Sekedar diketahui, pada akhir tahun 2021 tanah di sekitar jembatan tersebut longsor. Selanjutnya warga setempat menutup sementara akses kendaraan roda empat, karena membahayakan pengguna jalan. Selanjutnya, Pemkab Bojonegoro melakukan perbaikan dan selesai pada tahun 2022.

Berdasarkan situs lpse.bojonegorokab.go.id diketahui bahwa pengerjaan perbaikan jembatan dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang melaui tender yang dimenangkan CV Aditama.

Diketahui jika perusahaan ini beralamat di Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro. Adapun biaya pengerjaan perbaikan jembatan itu menggunakan anggaran APBD tahun 2021 dengan pagu senilai Rp4 miliar.