Pixel Codejatimnow.com

Gunakan Biji Kapuk untuk Pakan Ikan, Pria di Jombang Hasilkan Cuan Puluhan Juta

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Ahmad Kasani (43) warga Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, yang sukses budidaya ikan bawal. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Ahmad Kasani (43) warga Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, yang sukses budidaya ikan bawal. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Berawal dari iseng-iseng, Ahmad Khasani (43) warga Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Jombang hasilkan cuan puluhan juta rupiah per bulan dari hasil budidaya ikan.

Dengan memanfaatkan 20 petak lahan sawah di kampungnya, Khasani membudidayakan 2 jenis ikan air tawar, yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ya, ikan itu adalah Ikan Bawal dan Ikan Patin.

Ditemui di kolamnya, Khasani mengaku awalnya pada tahun 2017 yang lalu iseng-iseng ingin membuat kolam ikan.

"Awalnya coba-coba bikin kolam ikan. 10 petak buat kolam Ikan Bawal. Dan 10 petak buat kolam Ikan Patin," ungkapnya, Kamis (26/1/2023).

Namanya juga coba-coba, Khasani menyebut untuk urusan pakan ia juga coba-coba dengan menggunakan pakan alternatif yakni memanfaatkan biji buah Pohon Randu atau yang biasa dikenal masyarakat Biji Kapuk.

"Awalnya kita coba-coba dari Ikan Bawal itu pakai pakan alternatif Biji Kapuk. Dan ternyata hasilnya luar biasa, dan hingga berkembang sampai sekarang," katanya.

Tak hanya itu, Patin yang dulunya ia pisah sekarang coba dijadikan satu dengan Ikan Bawal hasilnya juga luar biasa.

"Alhamdulillah hasilnya lumayan, jadi Patinnya besar, Bawalnya juga besar. Rata-rata ukurannya 2 sampai 3 kiloan," jelasnya.

Baca juga:
Budi Daya Ikan jadi Solusi Pj Wali Kota Malang Tangani 3 Masalah Ini

Untuk setiap petak, jika dipanen bisa menghasilkan ikan 60 ton. Dalam satu petak kolam ini terdapat beberapa jenis ikan tawar. Mulai, Bawal, Patin, Lele dan Nila.

"Itu sekali panen bisa 60 ton. Itu ada Bawal, Patin kemudian juga ada Lele dan Nila. Jumlahnya Lele dan Nila tidak terlalu besar karena hanya buat campuran saja. Karena mereka makan sisa makanan Ikan Bawal dan Patin," paparnya.

Ia mengaku dalam sekali panen setiap petak bisa menghasilkan uang sekitar Rp20 juta. Dengan masa panen 6 bulan.

"Untuk ikan yang buat kolam pancing masa panen 6 bulan sekali, kalau yang konsumsi itu sekali panen 4 bulan sekali," bebernya.

Baca juga:
Cak Imin Kampanye di Tulungagung Janji Slepet Importir Pangan Asing

Ia menyebut ikan yang ia budidayakan untuk pemancingan biasanya diambil para pemilik kolam pancing yang ada di Jawa Timur.

"Itu kolam pemancingan-pemancingan seluruh Jawa Timur itu ngambilnya di sini," sambungnya.

Ia menjelaskan saat ini harga setiap kilogram Ikan Bawal sebesar Rp15 ribu per kilogram. Sedangkan untuk Ikan Patin saat ini harganya mengalami penurunan, dari Rp17 ribu menjadi Rp15 ribu.

"Sedangkan Ikan Nila agak mahal 22 ribu rupiah per kilogram," pungkasnya.