Pixel Codejatimnow.com

Melihat Lukisan dari Limbah Kertas Karya Pria asal Jombang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Elok Aprianto
Teguh Tetris, pembuat lukisan dari bubur kertas (Foto: Elok Pribadi/jatimnow.com)
Teguh Tetris, pembuat lukisan dari bubur kertas (Foto: Elok Pribadi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Seorang pria bernama Teguh Tetris (43), warga Desa Mojongapit, Kecamatan/Kabupaten Jombang membuat sejumlah karya lukis dari limbah kertas.

Dengan memanfaatkan kertas bekas milik anaknya, Teguh membuat lukisan dengan nilai jual yang cukup lumayan.

Teguh mengaku, melukis merupakan hobinya sejak kecil. Dan pada Tahun 1997, ia mulai menekuni dunia lukis, hingga bergabung dalam Komunitas Pelukis Jombang (KopiJo).

"Memang hobi sejak kecil melukis. Dan pada Tahun 1997 saya baru fokus melukis secara profesional. Dengan bergabung di Kopi Jombang," tutur Teguh, Kamis (26/1/2023).

Dia mengaku mendapat ide melukis dengan menggunakan bubur kertas dari Tahun 1998.

"Tahun 1998 lihat bekas buku pelajaran anak, kalau dikilokan (dirongsok) gak ada harganya. Terus saya punya ide untuk bikin lukisan dari bubur kertas, terutama wajah khususnya," jelas Teguh.

Untuk membuat lukisan, Teguh terlebih dahulu merobek-robek kertas bekas menjadi ukuran kecil. Selanjutnya kertas dicampur air dan diremas sampai halus seperti bubur.

"Selanjutnya bubur kertas dicampur lem, untuk ditempel pada kain kanvas yang sudah ada sketsa lukisan. Setelah kertas nempel semua baru dijemur di terik matahari," ujarnya.

Setelah sketsa lukisan kering, tahap yang dilakukan adalah melakukan pewarnaan seperti melukis pada umumnya, menggunakan cat akrilik.

Baca juga:
Pelukis Sarung di Sidoarjo Kebanjiran Pesanan saat Bulan Ramadan

Untuk membuat satu karya lukisan dengan bubur kertas, Teguh biasanya membutuhkan waktu beberapa hari. Karena proses yang lama adalah proses penjemuran yang bergantung pada terik matahari.

"Paling cepet 5 hari. Karena membutuhkan waktu saat penjemuran," paparnya.

Teguh menjelaskan, satu lukisan ukuran 40X60 sentimeter biasanya dijual dengan harga Rp800 ribu rupiah hingga Rp1 juta. Namun bergantung juga pada tingkat kesulitan dalam pembuatan lukisan tersebut.

"Kalau per bulan sebelum Covid-19 bisa sampai Rp25 juta. Tapi kalau sekarang Rp5 juta," ungkap dia.

Teguh mengaku pernah mendapatkan pesanan lukisan dengan angka yang cukup mahal, yaitu Rp18 juta.

Baca juga:
Keindahan Lukisan Bakar Karya Pemuda Trenggalek yang Bingung Cari Kerja

"Pernah dapat pesanan suruh buat lukisan hewan yang membawa hoki. Saya buatkan lukisan macan dengan ukuran satu setengah meter kali satu meter, itu paling mahal Rp18 juta, mas," paparnya.

Teguh menambahkan, hingga saat ini paling banyak ia mendapatkan pesanan lukisan untuk kado, atau sekedar lukisan keluarga.

"Biasanya yang pesen itu bawa foto, kebanyakan buat kado, atau lukisan buat keluarga. Tapi banyak juga yang lukisan pejabat atau tokoh-tokoh nasional, kayak Gus Dur, Mbah Hasyim," tambahnya.

Untuk perawatan lukisan dari bubur kertas itu, ia menyebutnya sangat mudah.

"Perawatannya mudah, cukup pakai tisu basah atau kain dibasahi selanjutnya diusapkan ke lukisan sudah bisa," pungkas Teguh.