Pixel Codejatimnow.com

Nasi Empok Wakini, Tantangan Pecinta Kuliner Pedas di Kota Batu

Editor : Rochman Arief  Reporter : Achmad Titan
Warung Empok Wakini yang kerap dikunjungi pejabat Pemkot Batu serta pecinta kuliner pedas dari berbagai kota. (foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Warung Empok Wakini yang kerap dikunjungi pejabat Pemkot Batu serta pecinta kuliner pedas dari berbagai kota. (foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kota Batu cukup banyak ragam kuliner yang ditawarkan. Salah satunya adalah nasi empok Wakini yang terletak di Dusun Sumbersari, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Kuliner ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk memanjakan lidah saat berwisata di Kota Apel. Nasi empok merupakan campuran nasi dan jagung yang dikukus, seperti memasak nasi. Nah, penyajiannya bisa dicampur dengan berbagai sayuran dan lauk.

Sebetulnya warung ini cukup sederhana. Namun nasi empok yang ada di sini cukup terkenal di kalangan warga Kota Batu. Termasuk pecinta kuliner pedas. Itu karena rasanya yang khas dan berbeda dengan lainnya.

Pembeli bisa mendapat seporsi berisi nasi empok sayur pedas (tempe dan tahu yang dipotong seperti dadu), balado terong, dan tumis labu siam. Sementara lauknya ada dadar jagung, tempe, mendol, telur, dan ampela ati.

Paling khas adalah penambahan balado terong dan sayur pedas. Anda yang penasaran dengan sayur pedasnya, cobalah. Pedasnya benar-benar terasa.

"Bagi para penggemar masakan pedas, sayur pedasnya sangat terasa. Karena itulah, banyak warga setelah mampir selalu kembali ke warung Wakini. Yang membuat orang tertarik dan suka di warung Wakini karena sayur pedasnya. Katanya benar-benar pedas. Dan bumbunya pas," kata Wakini pemilik warung, Sabtu (28/1/2023).

Prinsip Wakini yaitu tidak tanggung-tanggung saat memberi bumbu pada masakannya.

“Biasanya kalau orang-orang lain itu kasih bumbu kadang kurang maksimal atau sedikit-sedikit, saya tidak mau seperti itu. Kalau saya harus banyak atau pas dan enak,” katanya.

Baca juga:
Investasi Naik 28,9 Persen, Pj Wali Kota Batu: Tertinggi Sektor Pariwisata

Warung Empok Wakini yang kerap dikunjungi pejabat Pemkot Batu serta pecinta kuliner pedas dari berbagai kota. (foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)Warung Empok Wakini yang kerap dikunjungi pejabat Pemkot Batu serta pecinta kuliner pedas dari berbagai kota. (foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

Wakini sudah menjalankan usahanya selama 10 tahunan. Usaha itu ia rintis saat suaminya, Slamet terserang penyakit hernia dan membutuhkan operasi. Saat itulah dia memiliki ide untuk berjualan sesuai dengan kemampuannya.

“Waktu itu suami saya sakit, dan kebetulan kita punya tiga anak sehingga harus bekerja. Dan keahlian saya kebetulan memasak," paparnya.

Lalu apa yang menjadi alasannya menyuguhkan nasi empok? Wakini mengatakan nasi empok dirasa lebih laku untuk dijual di desa.

Baca juga:
Pemotor di Kota Batu Tabrak Tembok Rumah Warga, Diduga Mabuk Berat

Dan ternyata masakannya itu mampu menghipnotis para pengunjung yang datang. Hingga akhirnya Wakini kewalahan dan mempekerjakan dua orang untuk membantunya memasak.

“Kalau pertama dulu cuma sendirian. Sekarang pelanggan sudah mulai banyak, dan saya tidak bisa (melakukan) sendiri. Mau tidak mau mempekerjakan dua orang,” jelas Wakini.

Dalam satu hari, ia mampu menghabiskan 200-300 porsi nasi empok. Atau jika dulu memproduksi 2-3 kilogram beras, kini hingga 50 kilogram. Lompatan produksinya berlipat-lipat

Selain warga Kota Batu, tamu dari Jombang, Pandaan, Malang Raya, hingga pejabat Pemerintah Kota Batu kerap datang untuk mencicipi nasi empok Wakini. Harga satu porsi nasi empok ini cuma Rp8 ribu-Rp 10 ribu, tergantung dengan lauk yang dipilih. Berani menjajal kuliner pedas?