Pixel Codejatimnow.com

Menikmati Sensasi 'Daun Emas' Wismilak di Surabaya

Editor : Rochman Arief  Reporter : Ni'am Kurniawan
Modern Trade Marketing Wismilak, Nana Irawati menjelaskan cerutu buatan Wismilak kepada jatimnow.com. (foto: Fajar Muji/jatimnow.com)
Modern Trade Marketing Wismilak, Nana Irawati menjelaskan cerutu buatan Wismilak kepada jatimnow.com. (foto: Fajar Muji/jatimnow.com)

jatimnow.com - Berdiri sejak 1962 membuat produsen rokok, Wismilak Group memulai berinovasi dengan mengeluarkan cerutu. Emiten dengan kode WIIM ini menancapkan bisnis daun emas atau cerutu pertamanya di Surabaya.

Penasaran dengan cerutu lokal Surabaya ini, jatimnow.com mencoba berkunjung ke kantor Wismilak Inti Makmur Tbk, di Jalan Polisi Istimewa, Surabaya.

Bersama, Modern Trade Marketing Wismilak, Nana Irawati informasi-informasi tentang cerutu dan ragamnya dibahas bersama.

Sebagai penyambung lidah, serta juga sesama penikmat cerutu, Nana mengakui cerutu milik Wismilak telah memiliki customer setia yang tersebar di beberapa kota besar.

Ia menjelaskan jika Wismilak mengambil tembakau terbaik dari Jember, Jawa Timur. Sebab daun tembakau asal Jember menjadi primadona kedua dunia setelah Kuba. Bahkan Wismilak optimistis kualitas cerutu miliknya mampu bersaing di skala lokal hingga mancanegara.

"Beragam jenis cerutu telah dibuat, seperti Robusto, Corona, Petit Corona, dan masih banyak lagi. Kami berkesempatan mencicipi salah satu cerutu Robusto tersebut," kata Nana, Jumat (27/1/2023).

Sensasi tembakau berkualitas memang tak bisa membohongi. Setiap isapannya mampu mengeluarkan rasa yang berbeda. Terdapat sensasi gurih dari tiap isapan pertamanya.

Kemudian rasa manis, ditambah aroma-aroma rempah dalam satu batang Robusto. Penyigar pun dibuat penasaran dengan rasa yang dikeluarkan dari tiap isapan selanjutnya.

Sejumlah cerutu yang diproduksi Wismilak Inti Makmur Tbk. (foto: Rasta Fariz/jatimnow.com)Sejumlah cerutu yang diproduksi Wismilak Inti Makmur Tbk. (foto: Rasta Fariz/jatimnow.com)

Baca juga:
Lestarikan Budaya, Wismilak Kembali Gelar Festival Karapan Sapi Piala Presiden di Bangkalan

Nana mengakui, saat ini telah mengalami peningkatan yang cukup menjanjikan. Hal itu ia ukur dari rentang permintaan pasar terhadap produk-produk cerutu miliknya.

"Saat ini ramai, terus terang kalau lokal kita sudah jauh dengan 10 tahun yang lalu, ini untuk yang lokal," lanjut Nana.

Bertambahnya penikmat cerutu ia hitung dari siklus tahun ke tahun ditambah dengan budaya 'menyigar' masyarakat yang kian bertambah.

Nana menyebut penikmat cerutu mulai meningkat setiap tahunnya. Kini cerutu tak lagi hanya dinikmati masyarakat dengan rentang usia 40 tahun-an. Tapi sudah banyak masyarakat mapan mengisap cerutu sambil menikmati hidup.

Baca juga:
Sunset Cigar, Event Nikmati Cerutu saat Senja di Gresik

"Kalau sekarang (usia) 25 sudah bahkan 22 sudah ada menikmati cerutu," ucap dia.

Nana juga membeberkan, sejak dirilis 10 tahun silam, penikmat cerutu Wismilak selalu memiliki customer yang cukup setia. Bahkan pelanggan sudah merambah kota-kota besar di luar Jawa Timur.

Sebut saja dari Jakarta, Semarang, Bandung, Jogja dan kota-kota nusantara lainnya. Tentunya dengan segmen yang berbeda di setiap kotanya.

"Cerutu Wismilak adalah cerutu yang bisa dinikmati oleh kalangan umum. Kayak yang strong itu kita juga nggak terlalu strong. Namun juga tidak menutup kemungkinan jika ada permintaan kita akan ke arah sana," jelas Nana.