Pixel Codejatimnow.com

Keseruan Pelajar Sekolah NSA Ikuti Pengenalan Kebudayaan dan Tradisi Thionghoa

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Pengenalan kebudayaan dan trandisi Thionghoa di Sekolah NSA Surabaya (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)
Pengenalan kebudayaan dan trandisi Thionghoa di Sekolah NSA Surabaya (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sekolah Nation Star Academy (NSA) Surabaya menggelar pengenalan kebudayaan dan tradisi etnis Tionghoa bersama para muridnya.

Kegiatan yang digelar menyemarakkan momentum Imlek 2023 itu mengajak para murid di sekolah tersebut, mulai tingkat SD hingga SMA sehari penuh belajar tentang tradisi dan budaya Thionghoa, Selasa (31/1/2023).

Sebab sekitar 80 persen murid di sekolah tersebut adalah keturunan Tionghoa. Sedangkan sisanya memiliki latar belakang yang beragam.

Pelaksana Kegiatan Yayasan NSA, Budi Hermawan mengatakan, momen ini sebagai pembelajaran bagi para murid untuk menghargai sebuah budaya.

"Bahkan kebudayaan Tionghoa ini sudah lama melekat bersama masyarakat Indonesia, bahkan sebelum zaman penjajahan," ujar Budi.

Selain mengenalkan dan membiasakan, kegiatan ini juga untuk membuka wawasan mereka, berbagai latar belakang budaya di Indonesia.

"Selain mengenal, selanjutnya belajar menghargai akar budaya yang ada di Indonesia dan bisa berkolaborasi dengan teman-temannya dari suku agama apa pun," ungkap Budi.

Berbagai kegiatan penunjang disiapkan oleh sekolah yang berkolaborasi dengan OSIS. Para siswa juga diajak membuat makanan dan kerajinan tangan yang selalu muncul dalam setiap perayaan Tahun Baru Cina, yang dikemas dalam sesi workshop.

Baca juga:
Tentang Hari Raya Kuningan dan Nyepi, Ini Kata Yuk Cilik Budaya Sidoarjo 2024

Antara lain, pelatihan penulisan kaligrafi (chinese caligraphy), simpul Tiongkok (Chinese knots), lampion hingga pangsit (dumpling). Workshop itu terbuka untuk semua murid, meski bukan keturunan Tionghoa.

Para murid di sana mengikuti setiap workshop dengan antusias. Tiap-tiap lokasi workshop selalu ramai oleh siswa-siswi yang ingin belajar tentang kebudayaan China.

Budi menambahkan, sekolah NSA memang memasukkan mata pelajaran kebudayaan di dalam kurikulum. Khususnya budaya pembelajaran minggungan bahasa dan budaya Mandarin.

"Mata pelajaran budaya itu diterapkan dua sampai tiga kali per minggunya," jelas dia.

Baca juga:
Mengenal Ritual Unduh Petirtaan Paseban Agung, Satukan 18 Mata Air di Mojokerto

Seperti siswa-siswi yang ikut workshop kaligrafi Tionghoa, mereka diajari menulis huruf-huruf tersebut menggunakan kuas dan secarik kertas.

Sementara salah satu siswa, Mikael mengaku merasakan keseruan saat mengikuti kegiatan ini, sembari belajar menulis kaligrafi Chinese dan tentang budaya Thionghoa.

"Lumayan susah pertama kali nulis kaligrafi ini, tapi tertarik buat dipelajari," ucapnya.

Kegiatan ini dibuka dengan penampilan barongsai yang meriah di tengah lapangan. Dilanjutkan berbagai penampilan kegiatan non-akademik yang ditampilkan sangat apik oleh siswa-siswi NSA.