Pixel Codejatimnow.com

Perang Tarif, Penyebab Tamu Villa di Kota Batu Anjlok

Editor : Rochman Arief  Reporter : Achmad Titan
Gapura kawasan wisata Songgoriti, Kota Batu yang berjajar villa. (foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Gapura kawasan wisata Songgoriti, Kota Batu yang berjajar villa. (foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pengusaha villa di wilayah Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan/Kota Batu mengalami penurunan omzet sejak pandemi Covid-19 melanda Nusantara.

Para pelaku usaha mengaku sempat terseok-seok untuk menutup biaya operasional villa. Terlebih saat ini, banyak hotel yang berani menurunkan harga dan membuat banyak pelanggan lebih memilih hotel.

Ketua Paguyuban Villa Songgoriti, Indra Tri Ariyono mengatakan bahwa selain pembatasan kegiatan masyarakat ketika pandemi, faktor lain yang mempengaruhi penurunan omzet adalah persaingan harga dengan hotel.

"Penurunan ini sudah terjadi sejak pandemi sampai sekarang. Banyak hotel membuat promo dan menurunkan harga, akibatnya berimbas pada villa, karena pasar lebih memilih hotel saat harganya murah," katanya, Jumat (3/2/2023).

Indra mencontohkan saat harga sewa villa di Songgoriti paling mahal sekitar Rp 150 ribu. Pada saat bersamaan, manajemen hotel menurunkan harga di kisaran Rp 200 - 250 ribu.

Baca juga:
Pj Wali Kota Batu Beri LVRI Dana Hibah Operasional Rp50 Juta, Ini Pesannya

Selisih tarif tersebut memberi dampak besar bagi wisatawan. Akibatnya banyak wisatawan yang memilih hotel, karena sarana dan prasarana hotel lebih menarik dibanding villa.

"Sekarang villa atau homestay di Songgoriti itu mematok harga paling mahal Rp 150 ribu. Nah, ketika hotel di Batu mematok tarif Rp 200-250 ribu per malam, kami pasti ditinggalkan," terang Indra.

Invasi dari vendor atau pihak ketiga yang bekerjasama dengan hotel dan homestay juga menjadi penyebab lain minat masyarakat maupun wisatawan terhadap villa Songgoriti Kota Batu berkurang.

Baca juga:
Disperpusip Kota Batu Raih Penghargaan Pengawasan Kearsipan Eksternal 2023

"Adanya perang tarif, ditambah vendor-vendor yang masuk ke hotel dengan menjatuhkan harga hingga Rp 70 ribu itu memberatkan. Ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga, ketika vendor atau pihak ketiga masuk ke hotel," imbuhnya.

Akibat sepinya pengunjung, pengusaha villa terseok-seok untuk menutupi biaya operasional. Sejauh ini terdapat sekitar 300 pengusaha villa yang tersebar di Songgoriti, Kota Batu.