Pixel Code jatimnow.com

Kesaksian Jukir Penyelamat Pemuda Coba Gantung Diri di Depan Polsek Gubeng

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Zain Ahmad
Nanang Krisdiyanto, jukir Polsek Gubeng yang menyelamatkan pemuda gantung diri (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Nanang Krisdiyanto, jukir Polsek Gubeng yang menyelamatkan pemuda gantung diri (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

jatimnow.com - Nanang Krisdiyanto, juru parkir (jukir) yang menyelamatkan percobaan gantung diri Andi Hardianto (28), pemuda asal Trenggalek mengaku masih gemetar.

Menurut Nanang, korban mencoba gantung diri di pohon mangga depan masjid Polsek Gubeng. Dia masih gemeter, lantaran kejadian ini baru pertama kali dialaminya.

"Ini masih ngejer (gemeteran) mas. Gimana, wong nggak pernah seperti ini. Tapi alhamdulillah bisa nyelamatin orang," tutur Nanang kepada jatimnow.com, Jumat (3/2/2023).

Nanang menerangkan, sebelum mengetahui aksi percobaan gantung diri itu, ia sedang berada di belakang mapolsek dekat kantin memberi makan burung.

Tiba-tiba ia mendengar teriakan dari seorang perempuan dari depan polsek meminta tolong. Nanang langsung berlari ke depan, dan diberitahu oleh perempuan tadi bahwa ada orang gantung diri di pohon mangga.

"Awalnya ada seorang perempuan teriak-teriak minta tolong. Saya kira korban jambret atau apa. Kemudian saya samperin ternyata dia bilang bahwa ada orang gantung diri di pohon mangga ini. Saya langsung spontan nolongin," terangnya.

Nanang menolong Andi dengan naik ke atas etalase yang ada tepat di bawah pohon mangga. Ia naik dibantu salah satu anggota polisi.

"Pas saya berhasil naik etalase, saya langsung naikkan badan dia (Andi). Tapi berat banget. Saya kemudian ambil gunting, terus saya putus tali tamparnya yang sudah ngikat di lehernya. Terus saya minta bantuan untuk nurunin," jelasnya.

Baca juga:
Wanita di Tulungagung Coba Bunuh Diri Gegara Cekcok sama Pacar

Nanang mengaku bahwa korban telah tergantung di pohon mangga tersebut sekitar lima menitan. Jika ia tak cepat menolong, nyawanya mungkin sudah melayang.

"Itu kalau kira-kira kurang lebih 5 menit tergantungnya. Misal tidak ditolong, nggak tahu seperti apa," ujarnya.

"Wong dia ini kondisinya, tangan tergantung dan kaki tergantung. Nggak pegangan tali tampar. Kepalanya sudah tertunduk. Tangan dan kaki juga sudah lemas. Wajahnya sudah merah biru," sambung dia.

Setelah berhasil menyelamatkan, Nanang sempat bertanya kepada korban, tapi dijawab sangat enteng.

Baca juga:
Cerita Petugas Gagalkan Percobaan Bunuh Diri di Stasiun Sidoarjo

"Katanya dia sudah nggak kuat mikir. Pengen mati saja," ungkap dia.

Nanang manambahkan, sebelum kejadian ia sempat melihat korban duduk-duduk di barier di sekitar polsek. Ia tak menaruh curiga, dan mengira orang hendak laporan.

"Saya kira dia mau laporan surat kehilangan atau apa. Dia ada di situ dari pagi, di barier merah. Bingung dia. Saya kan lagi markir. Saya pantau terus. Dia kayak bingung. Terus saya samperin, saya tanya lagi nunggu siapa. Katanya lagi nunggu jemputan, tapi katanya nggak punya uang. Tiba-tiba habis Salat Jumat ternyata dia gantung diri. Kaget saya mas," pungkasnya.

Saat ini, Andi dievakuasi petugas ke Liponsos Surabaya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Setelah itu diberitahukan ke pihak keluarganya untuk diserahkan.