jatimnow.com - Mahasiswa politeknik di Surabaya timur berinisial MR (20), asal Mojokerto meninggal dunia, diduga menjadi korban pengeroyokan oleh empat seniornya.
Ayah MR, Muhammad Yani mengatakan, dirinya mendapat kabar pertama dari pihak politeknik, setelah dua jam anaknya meninggal dunia.
"Saya lihat anak saya di kamar mayat rumah sakit. Dikabari sudah meninggal. Waktu dikabari dua jam dari meninggalnya. Dari pihak poltek itu mengabari keluarga dua jam lebih. Ngapain dalam tenggang dua jam tidak langsung kabari keluarga," ungkap Yani saat dikonfirmasi jatimnow.com, Senin (6/2/2023).
Yani menambahkan, dari rekaman CCTV yang ia peroleh, anaknya ada yang meminta masuk ke kamar mandi dan di dalam sudah ada tiga orang.
"Kondisi jenazah, bibir robek, bengkak, memar di seluruh badan, leher, pipi itu kelihatan. Kalau dari CCTV di luar satu dan di dalam yang keluar habis aniaya tiga. Setelah itu anak saya tidak keluar. Ketiganya naik tangga dan temannya masuk dan mengangkat jenazah. Meninggal di kamar mandi senggang lima sampai enam menit," beber dia.
Baca juga:
5 Fakta Mahasiswi di Jember Tewas Bersama Janinnya, Polisi Tetapkan 1 Tersangka
Menurut Yani, dirinya telah melaporkan dugaan pengeroyokan itu ke polisi.
"Laporannya langsung setelah dari RS Bhayangkara," pungkasnya.
Sebelumnya Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana menyebut bahwa orangtua korban telah membuat laporan polisi ke Polsek Gununganyar.
Baca juga:
Mahasiswa UK Petra Surabaya Lompat dari Gedung, Dikenal Baik dan Aktif
Untuk menyelidiki kasus tersebut, Mirzal mengaku akan mengambil langkah membongkar makam korban, untuk melakukan autopsi.
"Kami juga telah memeriksa 12 orang saksi," jelas Mirzal saat dikonfirmasi.