Pixel Codejatimnow.com

Rekomendasi Healing dan Kuliner di Jombang, Seperti di Korea Lho

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Elok Aprianto
Pengunjung Kafe and Resto Pari Sawah menyantap menu andalan sembari menikmati suasana alam khas pedesaan. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Pengunjung Kafe and Resto Pari Sawah menyantap menu andalan sembari menikmati suasana alam khas pedesaan. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ingin bersantai sejenak dari rutinitas kerja? Rekomendasi lokasi healing di Kabupaten Jombang ini bisa jadi pilihan.

Mengusung konsep nongkrong di desa, Kafe and Resto Pari Sawah di kawasan Ring Road Kecamatan Mojoagung, ini mampu menyihir pengunjungnya dengan keasrian alam pedesaan.

Kafe ini baru buka sekitar lima bulan lalu dan berhasil menarik perhatian pengunjung yang penasaran dari postingan di media sosial. Tak jarang Pari Sawah ramai saat akhir pekan.

Tak hanya spot berfoto yang unik dan estetik, Pari Sawah juga mampu melenakan lidah penyuka kuliner nusantara melalui menu yang ditawarkan.

Bangunan luas dilengkapi ornamen menarik di kedua lantai kafe, semakin menambah betah. Sementara di halamannya dipajang pernak-pernik berwarna-warni seperti lampu lampion dan pohon buatan.

Adis Adelia (20) misalnya. Pengunjung berparas cantik ini langsung mengambil swafoto setibanya di kafe ini. Warga Desa Bandarkedungmulyo, Kecamatan Bandarkedungmulyo itu datang bersama temannya Santi Salsa (22).

Menurut keduanya, kafe bernuansa pedesaan menjadi trend tersendiri sebagai jujugan melepas penat dari riuhnya suasana kota. Adis dan Salsa tertarik berkunjung setelah melihat visual kafe dari media sosial.

"Iya foto-fotoan sambil bikin vidio Instagram sebelum pesanan datang. Wah sangat bagus dan menarik sekali ya, suasananya enak juga berada di atas ini. Pemandangannya langsung persawahan, jalan, dan pegunungan. Awalnya tau dari teman sih dari medsos, kebetulan akhir pekan libur kerja ya jadinya ke sini deh," ungkapnya, Selasa (7/2/2023).

Ditambahkan Salsa, menu nasi goreng dan nasi geprek yang menjadi rekomendasi Kafe Pari Sawah mampu menggoyang lidah penikmatnya. Keduanya lahap menikmati menu tersebut sembari beberapa kali melayangkan pandang ke hamparan persawahan yang asri.

"Saya pesan menu andalan, nasi goreng yang katanya menu yang paling sering di pesan di kafe ini. Kalau teman saya pesan nasi geprek andalan sama minuman segar rasa buah naga," jelasnya.

Baca juga:
5 Rekomendasi Tempat Nongkrong di Probolinggo yang Cozy dan Instagramable

Pengunjung Pari Sawah yang tak pernah sepi.Pengunjung Pari Sawah yang tak pernah sepi.

"Makanannya enak-enak, cocok pokoknya. Meskipun siang hari, tapi terasa sejuk dari angin kecil di tengah persawahan. Jadi terasa seperti syahdu gitu meskipun mau sendirian, tapi enaknya bersama teman atau pasangan saja kalau mau ke sini. Unik dan menarik sekali, rekomendasi banget bagi yang ingin cari teman bersantai yang asyik," beber Salsa.

Salsa menyarankan untuk datang di saat sore atau malam hari. Saat itu, area persawahan, latar pegunungan, dan rumah warga desa terlihat jelas ketika berfoto. Ia menyebut suasana itu tak ubahnya seperti berada di Korea.

"Bagus-bagus tempat fotonya, meskipun ada yang buatan sendiri seperti pohon-pohon yang indah seperti di Korea ini. Tapi menurut saya kalau mau ke sini lebih bagusnya pas sore atau malam hari, jadi dapat momen sunset dan kelap-kelip lampu rumah orang di pedesaan itu," celetuknya senang.

Masih dalam nuansa Imlek, Kafe Pari Sawah menawarkan promo. Pengunjung yang membayar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu bisa mendapatkan angpao yang tergantung di pohon.

Baca juga:
Rekomendasi Kafe dan Tempat Ngopi di Jalan Dhoho Kediri: Nomor 5 Legend Lur!

"Saya dapat angpao karena pesanannya lebih dari 50 ribu. Asyik sih, katanya angpao ini disediakan satu bulan selama momen tahun baru Imlek 2023. Tadi juga banyak pelanggan lainnya yang dapat lalu memetik sendiri di pohon cantik itu. Kalau masih penasaran, ke sini aja deh. Gak bakalan nyesel kok," serunya.

Reza Liem (30) pemilik Kafe and Resto Pari Sawah mengakui ide usaha muncul saat bersantai di tepi persawahan. Selain masih jarang ditemui di Jombang, konsep kafe tersebut dibuat agar warga setempat tak perlu jauh-jauh mencari tempat bersantai yang asyik dan Instagramable. Sementara menu yang disajikan dibuat berbeda dari yang lainnya.

"Ada puluhan menu makanan, camilan, minuman segar, hingga kopi yang kami sediakan. Soal harganya mungkin bisa dinilai sendiri kalau murah meriah, dibanderol dari harga paling murah minuman 5 ribu rupiah hingga paling tinggi makanannya sekitar 15 ribu rupiah. Tapi pelanggan sudah bisa menikmati keindahan alam di kafe nuansa bangunan elit dan estetik ini," ujarnya.

Reza bersyukur kafenya tak pernah sepi pengunjung sejak buka. Meski malu-malu, ia menyebut mendulang cuan hingga puluhan juta rupiah.

"Kalau omzet kotornya sekitar 80 juta rupiah per bulannya. Bahkan sempat pas momen tahun baru itu dapat omzet sekitar 100 juta rupiah," jelasnya.